Kamis, September 19


Jakarta

Pramugari meluncur, asap mengepul di kabin, inilah salah satu latihan genting yang dilakukan para awak kabin dari Lion Group.

detikTravel berkesempatan bertandang ke komplek perkantoran Lion Group di Balaraja, Kabupaten Tangerang, pada Senin (9/9/2024). Di sana, kami mengintip berbagai persiapan dan pelatihan para awak kabin dari Lion Group.

Saat kami datang ke sebuah area pelatihan yang mirip seperti hanggar, kami disambut oleh para awak kabin yang tengah meluncur di perosotan karet. Dengan wearpack berwarna oranye, para pramugara dan pramugari berbaris meluncur dengan cepat dari atas mockup pesawat Airbus 320 dan kembali menaikinya.


Pelatihan awak kabin di Lion Group Training Center, Balaraja, Kabupaten Tangerang (Rifkianto Nugroho/detikcom)

Tempat ini adalah lokasi pelatihan kru untuk melakukan praktik evakuasi penumpang atau Crew Emergency Training (CET). Para awak kabin mesti sigap dalam menuruni seluncuran. Itu karena saat kondisi riil, para kru harus mengeluarkan seluruh penumpang dalam 90 detik.

Beberapa teknik seluncur pun diajarkan ke para awak kabin, misalnya turun perseorangan, berpasangan, membawa barang bawaan, hingga turun berdempetan tanpa jeda. Untuk turun berpasangan disimulasikan awak kabin saat membawa penumpang yang sakit atau tidak bisa meluncur sendiri.

Kendati terlihat seru, nyatanya itu tidak semudah yang terlihat. Pramugari dituntut mesti berseluncur dengan cepat dan landing dengan aman tanpa kendala di kaki ataupun terjatuh. Hal tersebut agar mereka sigap dengan waktu yang terbatas namun tidak mengalami cedera saat dihadapkan dengan kondisi krisis tersebut.

Pelatihan awak kabin di Lion Group Training Center, Balaraja, Kabupaten Tangerang. (Rifkianto Nugroho/detikcom)

Selain praktik menuruni seluncuran evakuasi, para awak kabin juga melakukan simulasi jika terjadi bencana di dalam pesawat. Pada saat simulasi, asap disemprotkan ke seluruh area kabin mockup Airbus 320 tersebut. Di dalam, beberapa awak kabin berperan sebagai penumpang, dan sebagian lainnya memiliki tugas masing-masing.

Ada yang bertugas menghubungi berbagai pihak, ada yang bertugas menginstruksikan pemakaian alat bantu pernafasan kepada penumpang, hingga yang bertugas membuka pintu darurat.

Pelatihan awak kabin di Lion Group Training Center, Balaraja, Kabupaten Tangerang. (Rifkianto Nugroho/detikcom)

Pelatihan ini wajib dilakukan oleh para awak kabin maskapai Lion Group. Secara berkala selama 12 bulan sekali, para awak kabin pun diwajibkan melakukan re-current, atau pelatihan ulang untuk mengingat kembali proses-proses evakuasi yang mesti dilakukan.

Sebab, proses evakuasi adalah salah satu hal yang sangat penting dalam penerbangan udara. Pada awal tahun 2024 misalnya, ada pesawat Japan Airlines yang terbakar setelah bertabrakan di Bandara Haneda, Tokyo pada Selasa (2/1/2024).

Beruntung, seluruh penumpang yang berjumlah 379 orang di penerbangan Japan Airlines tersebut selamat. Itu karena proses evakuasi yang baik dilakukan para awak kabin dan penumpang.

“Melalui pelatihan yang komprehensif ini, Lion Air Group memastikan bahwa setiap pramugari dan pramugara siap memberikan pelayanan prima dengan sepenuh hati,” ujar Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro, kepada detikTravel.

(wkn/fem)

Membagikan
Exit mobile version