Kota Probolinggo –
Kota Probolinggo dikenal sebagai kota anggur. Meski sempat punah, kini budi daya anggur kembali digiatkan. Salah satu hasilnya, jus anggur yang enak dan menyehatkan.
Di Jawa Timur, Kota Probolinggo dikenal sebagai Kota Mangga dan Kota Anggur. Namun, belakangan tanaman anggur semakin sulit ditemui di sana, bahkan nyaris punah.
Untuk menghindari kepunahan itu, Hari Purwanto (53), seorang warga Probolinggo kembali menggiatkan budi dayanya. Ia mengolah buah anggur jadi jus anggur, sirup anggur, hingga wine.
Untuk membuat minuman jus misalnya, dari 10 kg anggur bisa menghasilkan 7 liter jus anggur. Langkah pertamanya, yaitu memeras anggur menggunakan mesin penggiling.
Sempat langka, budidaya anggur di Probolinggo kembali digiatkan hingga diolah menjadi minuman. Foto: M Ropiq
|
Setelah itu, anggur diperas dengan cara menekan air anggur menggunakan alat bertekanan angin. Warga Kelurahan Kanigaran yang juga anggota Komunitas Pembudidaya Anggur Probolinggo ini menjelaskan tahapan berikutnya yakni cairan perasan anggur dites kadar gula dan keasamannya lebih dulu.
Jika cocok cairan tersebut dimasukkan ke dalam alat pemanas. Perlu waktu sekitar 15 menit memanaskan cairan anggur dengan suhu 75 derajat celcius. Langkah terakhir adalah pengemasan, ada yang menggunakan botol dan ada yang menggunakan gelas.
Inayah, salah satu penikmat jus anggur mengaku aneka minuman berbahan buah anggur ini nikmat, menyegarkan dan menyehatkan tubuh. Sebab, banyak mengandung vitamin.
“Rasanya jauh sih dengan minuman anggur lainnya, kalau aromanya mirip, ini lebih manis, mungkin belum fermentasi ya, rasanya tidak membuat sakit di tenggorokan. Rasanya seperti jus anggur pada umumnya, cuma beda manisnya. Biasanya kalau minuman sudah mengandung alkohol sakit dan panas di tenggorokan dan perut, ini seperti buah anggur di jus,” ujar Inayah.
|
Sementara ide awal Komunitas Pembudidaya Anggur Probolinggo ini ingin membuat para petani baik di kota dan Kabupaten Probolinggo kembali menanam buah anggur. Sebab, tanaman anggur pernah jaya tahun 1980 hingga 1990-an.
“Ide ini muncul dari keprihatinan kita semua, dengan kondisi real di Probolinggo raya, ikon buah anggur hanya tinggal nama saja dan buah anggur sudah tidak ada,” tambah Hari.
Pihaknya, tambah dia, memproduksi olahan minuman yang menyegarkan dan banyak mengandung vitamin yang dibutuhkan.
“Kita hanya memproduksi olahan minuman, minuman yang menyegarkan dan banyak mengandung vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita, ada jus, brem kemudian sirup anggur, jadi semua kita konsep,” tegasnya.
Untuk proses penjualan masih proses perizinan dan secepatnya akan diluncurkan.
“Saya ingin produk yang dibuat di sini menjadi idola di kalangan masyarakat di seluruh Indonesia,” tegas Hari Purwanto, pembuat minuman olahan buah anggur, saat ditemui di rumahnya.
Artikel ini sudah tayang di detikjatim dengan judul “Minuman Olahan Buah Anggur Khas Probolinggo, Menyegarkan-Bervitamin”
(dfl/adr)