Kamis, Oktober 10

Jakarta

Ketoprak yang terbuat dari ketupat, tahu, bihun, dan taoge yang disiram saus kacang paling pas disantap saat lapar. Cita rasanya yang manis gurih bisa ditambahkan cabai jika ingin ada sensasi pedas.

Ketoprak dikenal sebagai kuliner khas Betawi. Di Jakarta, penjual makanan ini sangat mudah ditemui. Biasanya dijajakan dengan gerobak keliling atau mangkal di suatu tempat.

Kalau pernah atau sering makan sajian satu ini, akan sangat disayangkan bila belum tahu asal usul ketoprak. Karena ada yang unik lho di balik penamaannya. Penasaran? Temukan sejarah singkat ketoprak di bawah ini.


Asal-usul Ketoprak

Walau dikenal sebagai hidangan khas Betawi, sejarah ketoprak sebenarnya masih misterius dan menjadi perdebatan. Dilansir situs Seni & Budaya Betawi, konon ketoprak bermula dari perkampungan Pecenongan di Jakarta.

Pada abad ke-19, Pecenongan merupakan area tempat tinggal etnis Tionghoa. Di sana terjadi interaksi budaya dengan suku Betawi. Dari situlah lahir hidangan dengan perpaduan rasa dan bahan utama yang tak biasa, salah satunya ketoprak.

Melihat dari bahan dasar ketoprak seperti taoge dan bawang putih, keduanya sering digunakan dalam masakan Asia Timur. Saus kacang yang terbuat dari kacang tanah juga mirip dengan bumbu tauco asal Tiongkok.

Hingga ketupat diduga pula terinspirasi dari bacang, salah satu makanan khas Tionghoa yang terbuat dari beras ketan dan isian daging. Cara potong ketupat yang sering dibelah empat bagian disebut serupa juga dengan cara memotong bacang.

Namun di sisi lain, ada yang bilang kalau ketoprak adalah makanan khas Cirebon dan bukan dari Jakarta. Pendapat lainnya bahkan mengatakan ketoprak justru berasal dari Jawa Tengah.

Dari banyaknya pendapat mengenai asal muasal ketoprak, yang jelas belum ada bukti pasti dari manakah hidangan ini berasal.

Keunikan di Balik Nama Ketoprak

Selain asalnya, penamaan ketoprak diketahui juga memiliki keunikan. Mengutip dari publikasi Prakarya dan Kewirausahaan Ketoprak oleh Amelia Naila, dkk, nama ketoprak disebutkan merupakan singkatan dari ketupat dan taoge yang digeprak.

Versi lainnya mengatakan kalau nama ketoprak berasal dari suara piring yang terjatuh. Konon ada seorang pria yang sedang ingin makan dan bahan makanan yang ada kala itu hanyalah ketupat dan taoge.

Agar lebih nikmat menyantapnya, ia membuat bumbu dari bawang putih, cabai rawit, dan kacang tanah yang diulek dan ditambahkan air.

Usai bumbu jadi, ia mencampurkannya dengan ketupat taoge di atas sebuah piring dan pria itu pun menyantapnya. Sambil makan lahap, ia terpikirkan nama untuk menu yang dibuatnya itu. Dengan tak sengaja, ia menyenggol piring dan terjatuhlah piring tersebut.

Suara dari piring yang terjatuh terdengar berbunyi “ketuprang”. Dan dari situlah ia mendapat inspirasi untuk memberi nama makanan buatannya dengan “ketoprak”.

Awalnya ketoprak hanya terbuat dari ketupat, tahu, bihun, serta taoge yang disiram saus kacang. Sekarang hidangan ini sering divariasikan dengan telur, bisa diceplok, didadar, atau direbus. Kerupuk dan irisan mentimun terkadang juga dapat ditambahkan.

Itu tadi penjelasan mengenai sejarah ketoprak yang masih misterius dan jadi perdebatan di kalangan masyarakat Tanah Air.

Simak Video “Sensasi Makan Ketoprak dengan Vibes ala Coffee Shop di Gading Serpong
[Gambas:Video 20detik]
(azn/inf)

Membagikan
Exit mobile version