Jumat, Maret 21


Jakarta

Pengadilan Amerika Serikat (AS) memerintahkan agar berkas-berkas imigrasi Pangeran Harry dibuka kepada publik. Apa alasannya?

Mengutip BBC, Jumat (21/3/2025), Hakim Distrik Carl Nichols memerintahkan untuk merilis dokumen-dokumen tersebut berdasarkan permintaan kebebasan informasi (FOI) dari Heritage Foundation, sebuah lembaga konservatif di Washington DC.

Yayasan ini menuduh bahwa sang pangeran menyembunyikan penggunaan obat-obatan terlarang di masa lalunya. Aktivitas itu seharusnya membuat dia tidak bisa mendapatkan visa AS.


Tuduhan tersebut berpusat pada klaim Duke of Sussex dalam memoarnya yang berjudul Spare. Ia menyebut telah mengonsumsi kokain, ganja, dan jamur psikedelik.

Dalam buku yang diterbitkan pada Januari 2023 itu, Pangeran Harry menulis bahwa ia pertama kali mencoba kokain pada usia 17 tahun.

“Itu tidak terlalu menyenangkan, dan tidak membuat saya sangat bahagia, karena tampaknya membuat semua orang berada di sekitar saya. Tetapi itu membuat saya merasa berbeda, dan itulah tujuan utamanya,” kata dia.

Dia juga menulis tentang penggunaan ganja. Kokain tidak berefek apa pun untuknya tetapi ganja berbeda dan itu yang benar-benar membantu dia.

Formulir aplikasi untuk visa AS secara khusus menanyakan tentang penggunaan narkoba saat ini dan di masa lalu.

Pengakuan penggunaan narkoba dapat menyebabkan aplikasi visa non-imigran dan imigran ditolak. Namun, petugas imigrasi memiliki keleluasaan untuk membuat keputusan akhir berdasarkan faktor-faktor yang berbeda.

The Heritage Foundation menuduh bahwa Pangeran Harry berbohong tentang penggunaan narkoba kepada otoritas imigrasi AS, yang dapat menyebabkan larangan seumur hidup dari AS.

Menurut catatan pengadilan, Departemen Keamanan Dalam Negeri memiliki waktu hingga akhir Selasa (18/3) untuk mematuhi perintah tersebut dan merilis catatan imigrasi.

Keputusan pengadilan itu muncul setelah keputusan tahun 2024 oleh hakim yang sama yang mengatakan bahwa tidak ada cukup minat publik untuk mengungkapkan catatan imigrasi Pangeran Harry.

The Heritage Foundation menentang keputusan tersebut dan mendorong agar keputusan tersebut diubah.

Pangeran Harry pindah ke AS bersama istrinya Meghan pada tahun 2020 setelah mengundurkan diri sebagai anggota kerajaan. Tidak jelas visa apa yang dia gunakan untuk memasuki negara itu, sementara sang duchess adalah warga negara AS.

Presiden Donald Trump sebelumnya mengesampingkan untuk mendeportasi Pangeran Harry pada bulan Februari.

“Saya akan membiarkannya. Dia punya cukup banyak masalah dengan istrinya. Dia mengerikan,” kata Trump.

Meghan telah menjadi pengkritik vokal Trump di masa lalu, melabelinya sebagai misoginis.

(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version