Sabtu, April 26


Jakarta

Pemerintah China membalas tarif yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi sebesar 84% dari, dari sebelumnya sebesar 34%. Penetapan tarif impor balasan dilakukan China usai AS menerapkan tarif tambahan menjadi total 104%.

Dikutip dari CNN International, Pemerintah AS sangat menyayangkan Pemerintah China tidak bernegosiasi terkait tarif yang diterapkan AS. Menteri Keuangan Scott Bessent bahkan menyebut, China adalah pelanggar terburuk dalam sistem perdagangan internasional.

“Mereka memiliki ekonomi yang paling tidak seimbang dalam sejarah dunia modern, dan saya dapat memberitahu Anda bahwa eskalasi ini merugikan mereka… Mereka adalah negara surplus,” ujar Scott Bessent sebagaimana dikutip dari CNN International, Rabu (9/4/2025).


“Ekspor China ke AS lima kali lipat dari ekspor kita ke China. Jadi, mereka dapat menaikkan tarif mereka. Lalu kenapa?” tambahnya.

Padahal, kata Bessent, Trump dan Presiden China Xi Jinping memiliki hubungan yang baik. Selain itu, China dan AS dapat bergerak bersama selama Negeri Paman Sam ini terus berupaya menyeimbangkan kembali sektor manufakturnya, dan China kembali ke arah konsumen.

Bessent menambahkan, tarif tinggi yang berlaku untuk China merupakan batas maksimal. Selain itu, akan mengambil peran utama dalam bernegosiasi dengan negara-negara lain.

“Saya kira banyak orang tidak menyadari bahwa level yang ditetapkan Rabu lalu adalah batas maksimal, tetapi jika Anda tidak melakukan tindakan balasan, maka itu adalah batas maksimalnya,” tutur Bessent.

(hns/hns)

Membagikan
Exit mobile version