Rabu, Desember 25

Jakarta

Sekelompok arkeolog mengumumkan sebuah temuan yang diyakini sebagai makam Santo Nicholas, uskup Yunani yang dermawan dan menjadi inspirasi di balik ikon Natal Santa Claus atau Sinterklas.

Sarkofagus batu kapur sepanjang 1,8 meter itu ditemukan terkubur sedalam dua meter di dalam bangunan tambahan dua lantai Gereja St. Nicholas di Demre, Antalya, Turki.

Tempat ini telah lama dianggap sebagai tempat peristirahatan terakhir Santo tersebut. Penggalian telah berlangsung di sini sejak 1989, tetapi penemuan terbaru ini adalah yang paling menarik sejauh ini.


Proyek ini dipimpin oleh Ebru Fatma Findik, seorang Associate Professor di Hatay Kemal University, sebagai bagian dari penelitian ‘Proyek Warisan untuk Masa Depan’.

“Fakta bahwa kami telah menemukan sarkofagus di dekat gereja, yang diperkirakan merupakan makamnya, mungkin menunjukkan bahwa ini memang area suci yang selama ini kami cari,” kata Findik, dikutip dari Euro News.

“Ini adalah konfirmasi arkeologis yang signifikan dari sumber-sumber sejarah mengenai tempat pemakaman St. Nicholas,” sebutnya.

Mengingat lokasinya memberikan kredibilitas pada makam tersebut milik Santo Nikolas, tim peneliti sekarang berharap untuk menemukan prasasti yang mungkin mengungkap lebih banyak detail tentang siapa yang ada di dalamnya.

[Gambas:Twitter]

“Harapan terbesar kami adalah menemukan prasasti pada sarkofagus. Ini akan membantu memperjelas isi pemakaman dan memungkinkan kami menentukan periode pastinya,” ujarnya.

Sejauh ini, hanya tutup makam yang telah terbongkar seluruhnya, dengan sebagian kecil ruang pemakaman yang terlihat. Tim berencana melakukan penggalian lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang untuk menemukan lebih banyak petunjuk.

Riwayat Santo Nicholas

Lahir beberapa waktu setelah tahun 260 Masehi di Myra (sekarang distrik Demre di Antalya, Turki), Santo Nicholas adalah seorang uskup Kristen awal dan santo pelindung anak-anak dan pelaut. Ia diidolakan karena kebaikan dan kemurahan hatinya. Kisah-kisah tentang dirinya yang suka memberi uang kepada mereka yang kurang beruntung menjadi legenda tentang keajaiban.

Seiring berjalannya waktu, penghormatan terhadap tokoh suci tersebut berkembang menjadi penciptaan Sinterklas, si pemberi hadiah berjanggut yang ceria dan menjadi simbol perayaan Natal di dunia Barat. Nama Sinterklas berasal dari julukan orang Belanda untuk Santo Nikolas, Sinter Klaas.

Namun, sangat sedikit yang diketahui tentang Santo Nicholas yang asli, kecuali bahwa ia dimakamkan di gereja yang dinamai sama dengan namanya setelah kematiannya sekitar tahun 343 M. Namun, keberadaan jenazahnya yang sebenarnya selalu menjadi misteri. Ada yang menyebut jenazahnya telah dicuri pada 1087 dan diselundupkan ke Basilica di San Nicola di Bari, Italia.

Meskipun penelitian ilmiah telah dilakukan terhadap tulang-tulang ini, bukti bahwa tulang-tulang itu benar-benar milik Santo Nicholas masih belum meyakinkan.

(rns/rns)

Membagikan
Exit mobile version