Rabu, Maret 26

Jakarta

Apple diduga harus menelan kerugian USD 1 miliar atau Rp 16,4 triliun tiap tahunnya gara-gara layanan streaming Apple TV Plus.

Padahal menurut The Information, layanan streaming video ala Netflix itu sudah punya 45 juta pelanggan pada 2024. Namun biaya berlangganan dari puluhan juta pelanggan itu tak menghasilkan pemasukan yang mencukupi.

Untuk menutupi kerugian itu Apple harus mengurangi anggaran yang awalnya ditetapkan sebesar USD 5 miliar untuk pembuatan konten Apple TV Plus sebesar USD 500 juta. Ini karena sekalipun TV Plus punya sejumlah tayangan yang sangat populer, misalnya Severance, jumlah penonton bulanannya masih kurang dari 1%, sangat jauh dibanding Netflix yang mencapai 8,2%, tulis The Information yang mengutip data dari Nielsen.


Namun memang harus diakui TV Plus ini dibuat untuk menjaga para pengguna Apple untuk tetap berada dalam ekosistem mereka. Strategi ini pun dibahas oleh co-CEO Netflix Ted Sarandos dalam sebuah wawancara.

“Saya tidak mengerti (TV Plus) ini selain aksi marketing, namun mereka adalah orang-orang yang sangat pintar. Mungkin mereka melihat sesuatu yang tidak bisa kita temukan,” kata Sarandos.

Apple TV Plus adalah bagian dari bisnis layanan Apple yang sangat besar dan menghasilkan miliaran dolar setiap tahunnya lewat iCloud Plus, transaksi di App Store, dan iklan pencarian.

Selain TV Plus, The Information juga menyebut Apple Music yang kini jumlah pelanggannya sudah menembus 100 juta pertumbuhannya mulai melambat, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (21/3/2025).

Ada juga beberapa layanan Apple lain yang jarang dipakai pengguna dan tidak menghasilkan keuntungan, misalnya Apple News Plus, Fitness Plus, dan Apple Arcade. Bahkan Apple kabarnya mem-PHK sekitar 100 orang dari divisi News dan Books pada 2024 lalu.

(asj/asj)

Membagikan
Exit mobile version