Apple dikabarkan hendak berinvestasi USD1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun di Indonesia. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menanggapi hal tersebut.
“Kemarin saya sudah sampaikan bahwa dalam pandangan kami di Kemenperin, USD 1 miliar itu tidak cukup,” ujarnya usai bertemu perwakilan Apple di Kantor Kemenperin, Selasa sore (7/1/2025).
Pun menilai kurang, Agus tidak menyebutkan berapa angka investasi yang tepat agar Apple dapat menjual iPhone 16 di Indonesia. Dia hanya memastikan pihaknya sudah menerima proposal investasi dan tengah dikaji oleh tim Kemenperin yang dipimpin oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Setia Diarta.
Agussempet bertemu 30 menit dengan Nick Amman selaku Vice President of Global Policy Apple. Dalam pertemuan tersebut Menperin menyampaikan apa yang menjadi perhatian pemerintah.
Salah satunya empat aspek berkeadilan disampaikan disampaikan agar iPhone 16 bisa dijual di Indonesia.
“Masyarakat mendukung kami agar bisa menjaga regulasi yang kami tetapkan berkaitan dengan TKDN. Dan oleh sebab itu yang tetap kami jaga prinsipnya adalah prinsip keadilan. Ini mungkin sudah kesekian kalinya saya sampaikan,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenperin, Jakarta.
Prinsip pertama berapa besar investasi Apple di negara lain, seperti di India dan Vietnam. Lalu seberapa besar investasi dari produsen handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT).
“Sebut saja perusahaan Samsung di Indonesia berapa sudah (investasi). Huawei berapa, Xiaomi berapa,” kata Agus.
Prinsip berkeadilan ketiga adalah berapa besar nilai tambah yang diciptakan. Selain itu berapa pemasukan yang bakal diterima negara dari investasi tersebut.
“Keempat dan menjadi paling penting, penciptaan lapangan kerja di Indonesia,” kata Agus.
Menperin pun menegaskan kendati saat ini sedang berlangsung pembahasan proposal antara Kemenperin dan Apple belum tentu akan langsung terjadi kesepakatan. Artinya belum tentu iPhone 16 dapat langsung mendapatkan sertifikat TKDN.
“Tidak ada time frame yang kita tetapkan. Bisa done deal hari ini, bisa done deal malam ini, bisa done deal besok, bisa done deal next week, bisa next month. Jadi waktu kami tidak tetapkan target,” kata Agus.
Apple Mau Bangun Pabrik AirTag di Batam
Foto: Andi Hidayat/detikcom |
Usai menemui Menperin Agus Gumiwang, perwakilan Apple bertemu dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani pada Selasa petang (7/1/2025). Pertemuan tersebut membahas rencana raksasa teknologi asal Cupertino membangun pabrik AirTag di Batam.
“Pada intinya mereka berbicara dan berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama AirTag USD 1 billion,” kata Rosan seperti dikutip dari detikFinance.
Rosan mengatakan, Pemerintah juga berkomitmen untuk mengundang vendor-vendor lain. Dengan begitu, nilai investasi Apple diharapkan bisa terus meningkat.
“Sehingga komitmen dari 1 billion dari Apple ini bisa terus meningkat. Kita harapkan kalau vendornya, tadi kita bicarakan, kalau kita lihat dengan Thailand itu kan lebih dari 23 vendor, dengan Vietnam 30 vendor lebih,” jelasnya.
Rosan mengatakan, skema investasi yang tercapai dengan Apple sama dengan negara-negara ASEAN lainnya. Ia pun mengatakan, komitmen investasi Apple di Indonesia hari ini masih tahap awal.
“Memang itu yang kita bicarakan. Jadi ini adalah investasi tahap awal,” terang Rosan.
Selain itu menurut Rosan Apple sudah membidik tanah di Batam untuk membangun pabrik tersebut. Pihak Apple, menurut Rosan, Apple juga sudah memperlihatkan lokasi tanah tersebut kepada dirinya.
“Bangun pabrik, iya. Manufacturing di Batam rencananya. Mereka sudah lihat lokasi tanahnya, tadi saya juga sudah dikasih lihat lokasi tanahnya mereka,” kata Rosan.
Rosan mengatakan pabrik itu ditargetkan selesai pada awal tahun 2026. Namun, ia tak menyebut pasti tanggal dan bulan pembangunan pabrik dilakukan Apple.
“(Pembangunan) tahun ini di Batam. (Bulan?) Segera. Pokoknya target tadi kita bicara early 2026 sudah selesai,” tegasnya.
Rosan menambahkan pembangunan pabrik di Batam diperkirakan mampu menyerap 2.000 tenaga kerja. Selain itu, ia juga menyebut 65% kebutuhan AirTag Apple akan dipenuhi dari pabrik tersebut.
“Dan recaranya 65% dari kebutuhan AirTag Apple 65% akan dari pabrik tersebut,” tutupnya.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video Pemerintah Sebut Proposal Investasi Rp 1,5 T Apple Belum Berkeadilan“
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)