Selasa, Februari 4


Jakarta

Apes betul nasib pemilik Range Rover satu ini. Mobil Rp 3 miliar itu baru dibeli dua hari, eh digondol maling.

Seorang pria bernama John asal Leamington Spa, Warwickshire, kehilangan Range Rover yang baru dibelinya dua hari. Mobil seharga 183.000 poundsterling atau setara dengan Rp 3 miliaran itu digondol komplotan maling setelah terparkir di rumah selama 60 hari.

Diberitakan Daily Mail, John mendatangi dealer di kawasan Coventry pada 13 Desember untuk menyelesaikan dokumen pembelian Range Rover SV Edition One yang hanya ada 550 unit di Inggris.


Mobil yang dipinang John itu memang spesial karena dilengkapi dengan kursi pijat, sistem audio taktil ‘4D’ yang memungkinkan kursi berdenyut mengikuti irama musik, serta velg grafit seharga 10.000 poundsterling. Setelah mobil dibawa pulang dan diparkir di rumah, nahas belum sampai 60 jam, Range Rover edisi khusus itu digondol komplotan pencuri mobil.

John cukup terkejut dengan kejadian tersebut. Terlebih salah seorang tenaga penjual Range Rover itu mengklaim bahwa mobil punya fitur Ghost Immobiliser yang memungkinkan tidak bisa dicuri berkat peningkatan keamanan dari sistem JLR. John sudah memastikan terkait fitur tersebut benar tersemat di dalam mobilnya. Dengan keberadaan fitur itu, pemilik mobil harus memasukkan kode unik sebelum mobil bisa dikendarai.

“Saya merasa aman dengan adanya itu, saya baru saja membayar 183.000 poundsterling untuk sebuah mobil yang dibuat JLR dan stafnya cukup percaya diri kalau mobil ini aman juga tidak dapat dicuri,” ujar John.

Sayangnya, John justru harus menghadapi mimpi buruk karena mobil impiannya itu digasak maling. Dalam rekaman CCTV terlihat, ada sopir yang menurunkan tiga orang di dekat lokasi John memarkir mobilnya pada pukul 1 dini hari. Dua orang kemudian berjalan ke rumah, dan satu orang lainnya berjaga di seberang jalan.

Tak diketahui bagaimana cara para pencuri itu bisa masuk ke dalam mobil. Namun setelah mendapatkan akses masuk ke mobil, seorang pria duduk di kursi pengemudi dan hanya butuh 15 menit mobil dibawa kabur.

John kemudian terbangun pada pukul 3 pagi setelah mendapat telepon dari perusahaan pelacak yang memberikan info bahwa mobilnya hilang.

“Saya terbangun jam 3 pagi dan melihat beberapa telepon tidak terjawab dari perusahaan pelacak, saya melihat ke luar jendela dan mobil saya sudah tidak ada,” urai John lagi.

John sempat menghubungi balik perusahaan pelacak, namun fitur pelacakan itu sudah dimatikan oleh pencuri. Kemudian dia langsung menghubungi pihak kepolisian. Tak cuma itu, John juga menyurati CEO JLR Adrian Mardell yang berisikan komplain. Dia menyebut fitur-fitur keamanan yang dipromosikan itu tak sesuai dan gagal mencegah aksi pencurian.

“Investasi pada JLR mencakup peningkatan pada Body Control Module yang bisa mencegah pencuri membawa kabur kendaraan tanpa kunci. Pernyataan ini sangat bertentangan dengan kondisi saat pencurian terjadi, di mana kendaraan dicuri tanpa kunci,” beber John.

Jaguar Land Rover Client Relationship Centre buka suara tentang hal itu. Menurut JLR, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin menghadirkan fitur keamanan terbaik dalam mobil. Meski begitu, tak berarti sepenuhnya bisa bergantung pada fitur tersebut.

“Pencurian kendaraan adalah risiko yang dihadapi semua pemilik kendaraan dan kami tidak akan mempertimbangkan untuk meninjau kembali klaim tanggung jawab apa pun. Jika Anda tidak puas dengan tanggapan kami, saya hanya dapat menyarankan agar meminta saran dari layanan penyelesaian sengketa alternatif, seperti Motor Ombudsman,” demikian resmi JLR.

(dry/rgr)

Membagikan
Exit mobile version