Jakarta –
Natal di China tetap meriah meski jumlah umat Kristen di sana minoritas. Salah satu yang menarik adalah mereka bertukar apel sebagai hadiah Natal. Apa ya sebabnya?
Mengutip Daily Meal (9/12/2024), jumlah umat Kristen di China memang relatif sedikit sehingga Natal tidak menjadi hari libur nasional. Namun dalam satu dekade terakhir, kemeriahan Natal semakin terasa dan ditunggu-tunggu.
Salah satunya tradisi saling bertukar hadiah. Ternyata jenis yang paling populer diberikan adalah apel. Ada alasan mengapa buah renyah segar ini menjadi pilihan.
Ungkapan ‘Christmas Eve’ alias ‘Malam Natal’ dalam bahasa China memiliki hubungan linguistik yang sama dengan kata ‘Apel’. Kalimat ‘Malam Natal’ disebut ‘Ping an Ye’ yang ketika diterjemahkan menjadi ‘Malam yang Damai’.
Sedangkan kata ‘Apel’ adalah ‘Ping Gua’ yang terjemahannya menjadi ‘Buah yang Damai’. Kata ‘Ping’ sendiri memang berarti ‘Kedamaian’. Alhasil, apel mendapat julukan “buah perdamaian” atau “apel perdamaian” di China.
Apel Mendapat Julukan “Buah Perdamaian” di China. Foto: Shutterstock/Daily Meal
|
Ritual memberikan apel pada hari Natal adalah cara untuk mendoakan kehidupan yang penuh ketenangan dan kedamaian untuk orang-orang yang dicintai.
Apel untuk hadiah Natal di China tampil menarik. Seringnya dibungkus dalam kantong berornamen pita emas atau kertas kado dengan desain yang rumit, seperti bentuk naga khas China atau Sinterklas.
Yang paling sering, apel juga dilengkapi tulisan “Selamat Natal” dengan warna emas atau pesan Natal dalam bahasa Mandarin. Tradisi memberi apel sebagai hadiah Natal sangat populer khususnya di kalangan pria-pria muda untuk diberikan pada pacar mereka.
Tradisi ini baru populer di China dalam satu dekade terakhir, didorong oleh globalisasi dan pesatnya pertumbuhan populasi Kristen di sana. Banyak kalangan anak muda pun menyambut Natal dengan meriah.
Tradisi Rayakan Natal di Jepang dengan Makan Ayam Goreng KFC. Foto: Getty Images/iStockphoto
|
Berbeda dengan apel sebagai hadiah Natal populer di China, di Jepang ada KFC yang jadi santapan populer. Tradisi makan KFC saat malam Natal konon sudah ada sejak tahun 1970-an, dipicu berdirinya gerai KFC pertama di sana.
Sekitar tahun 1974, KFC Jepang meluncurkan promo ayam goreng untuk liburan akhir tahun. Promo ini terinspirasi tradisi Natal di negara Barat dengan sajian kalkun.
Mengingat kalkun sulit didapat di Jepang, maka orang Jepang yang memeluk agama Kristen membeli ayam goreng KFC untuk disantap saat Natal. Sejak itulah tradisi tersebut berjalan hingga saat ini.
(adr/odi)