Jumat, Mei 17


Jakarta

Teh menjadi salah satu minuman yang banyak disukai orang. Tak jarang orang-orang selalu minum teh di pagi dan sore hari. Namun, ada anggapan bahwa terlalu sering minum teh bisa merusak ginjal. Benarkah begitu?

Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH, menegaskan itu adalah mitos. Sejauh ini, belum ada studi yang menunjukkan minum teh bisa merusak ginjal.

“Ini mitos. Belum ada studi yang menunjukkan bahwa teh ini dilarang karena bisa merusak ginjal. Jadi masih diperbolehkan,” bebernya dalam konferensi pers Kemenkes, Kamis (13/3/2024).


Meski begitu, yang ideal untuk rutin dikonsumsi, termasuk bagi pasien dengan penyakit ginjal adalah air putih. dr Pringgodigdo menjelaskan dianjurkan untuk minum air putih yang cukup selama 24 jam.

Kecukupan air putih ini dapat disesuaikan dengan usia dan aktivitas setiap orang. Ini perlu dicukupi agar tidak merusak fungsi ginjal dan produksi urine atau limbah cair yang dikeluarkan tubuh.

“Untuk orang dewasa sehat, dianjurkan minum sebanyak 2-2,5 liter sampai maksimal 3 liter itu harus dipenuhi selama 24 jam,” jelas dr Pringgodigdo.

“Karena ginjal bekerja selama 24 jam, jadi kebutuhan air harus cukup selama 24 jam itu juga harus terpenuhi dengan baik,” pungkasnya.

Simak Video “Anjuran Kopi dan Teh Tak Dikonsumsi saat Sahur
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Membagikan
Exit mobile version