Sabtu, Oktober 5

Jakarta

Sebagian besar gangguan penglihatan terjadi di Indonesia diakibatkan oleh katarak. Kondisi ini dapat membuat penglihatan kabur redup dan menjadikan mata lebih sensitif terhadap cahaya. Katarak umum dialami oleh orang lanjut usia seiring penuaan.

Seiring berjalannya waktu, katarak bisa menyebabkan kebutaan. Dilansir situs resmi Kemenkes RI, data nasional Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014-2016 melaporkan angka kebutaan populasi usia 50 tahun mencapai 3%. Katarak menjadi penyebab kebutaan tertinggi sebesar 81%.

Pengidap katarak biasanya menjalankan operasi untuk mengembalikan penglihatannya. Akan tetapi, apakah katarak harus selalu dioperasi sebagai metode penyembuhannya?


Apakah Katarak Perlu Dioperasi?

Katarak adalah gangguan penglihatan yang disebabkan oleh keruhnya lensa mata. Menurut spesialis katarak dr Setiyo Budi Riyanto, SpM(K), dikutip dari catatan detikHealth, kekeruhan ini tidak dapat dihilangkan dengan obat atau ditangani menggunakan kacamata.

“Katarak tidak bisa pakai obat. Langsung operasi. Operasi dilakukan untuk menghilangkan kekeruhannya itu. Setelah operasi kita juga akan tanam lensa mata supaya tidak perlu pakai kacamata tebal lagi,” tutur dr Budi

Dilansir Cleveland Clinic, dokter akan mengangkat lensa alami yang keruh dan menggantinya dengan lensa intraokular (IOL) selama operasi katarak. Lensa IOL bening seperti lensa alami dan dipasang secara permanen di mata.

Pemasangan IOL juga dapat mengoreksi kelainan refraksi sehingga pengidap katarak tidak perlu bergantung lagi pada kacamata atau lensa kontak setelah operasi selesai.

Setelah operasi, pengidap katarak mungkin akan merasakan sedikit sakit dan rasa tidak nyaman. Untuk menghadapi kondisi ini, dokter biasanya memberikan obat pereda nyeri untuk digunakan selama 1-2 hari pertama.

Pemulihan penuh membutuhkan waktu sekitar 4-8 minggu. Setelah pemulihan, peningkatan kualitas penglihatan mungkin akan dirasakan lebih cepat.

Operasi katarak aman dan umumnya tidak menyebabkan komplikasi serius. Namun pada beberapa kasus, risiko seperti ablasi retina dan infeksi mungkin terjadi.

Metode Operasi Katarak

Dipaparkan dr Budi, metode operasi katarak terdiri dari bedah manual, bedah dengan gelombang suara, dan bedah laser. Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Untuk bedah manual terdapat dua tipe: extracapsular cataract extraction (ECCE) dan intracapsular cataract extraction (ICCE). Prosedur ini membedah satu pertiga kornea mata dan menutup luka bedah dengan menggunakan jahitan.

“Biasanya ini dilakukan di daerah-daerah yang belum memiliki mesin. Jadi dokternya bedah manual pakai pisau, sehingga ada bekas jahitan dan ada risiko infeksi atau silinder. Waktu pengerjaan kurang lebih 30 menit,” jelasnya.

Bedah menggunakan gelombang suara atau ultrasonik untuk menghilangkan keruh di mata disebut phacoemulsification. Luka yang dihasilkan nantinya kecil hanya sekitar 2,2 mm. Pengerjaannya kurang lebih 15-20 menit dan menggunakan mesin serta bius tetes. Metode ini menjadi standar operasi katarak di dunia.

Terakhir, bedah laser atau femtosecond laser assisted cataract surgery (FLACS). Laser dimanfaatkan untuk menghilangkan keruh di lensa mata sehingga tidak menggunakan pisau. Dan waktu pengerjaannya tidak sampai satu menit. Namun, biaya metode ini tergolong tinggi.

Apakah Katarak Bisa Sembuh Tanpa Operasi?

Dilansir situs Layanan Kesehatan Nasional Britania Raya (NHS), tidak ada obat atau tetes mata yang terbukti dapat menyembuhkan katarak yang semakin parah. Operasi adalah satu-satunya pengobatan katarak agar penglihatan kembali jernih .

Pada awal katarak, hal-hal seperti menggunakan lampu yang lebih terang, mengenakan kacamata anti silau, serta memakai lensa pembesar untuk membaca mungkin dapat dilakukan agar memudahkan aktivitas sehari-hari.

Kacamata atau lensa kontak juga mungkin bisa digunakan untuk bantu melihat dengan baik pada awal merasakan katarak. Namun, ini tidak dapat dijadikan metode untuk menyembuhkan atau mengembalikan gangguan penglihatan akibat katarak.

Nah, itu tadi penjelasan apakah katarak harus dioperasi atau tidak untuk penyembuhannya. Detikers jangan sampai terpengaruh info yang menyatakan bisa menyembuhkan katarak tanpa tindakan medis.

(row/row)

Membagikan
Exit mobile version