Rabu, Desember 4


Jakarta

Ceker ayam menjadi salah satu bahan makanan favorit banyak orang di Indonesia. Namun, beredar anggapan bahwa bagian ayam satu ini mengandung kolesterol tinggi. Seperti apa faktanya?

Ahli gizi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, Tri Kurniawati, menjelaskan ceker ayam mengandung lemak tak jenuh sebesar 5,5 gram per 100 gram atau 60 persen dari kebutuhan orang dewasa. 100 gram ceker ayam juga mengandung kolesterol sebanyak 84 mg atau 20 persen dari kebutuhan harian orang dewasa.

“Jadi bila konsumsi ceker ayam dalam jumlah banyak atau sering akan menyebabkan peningakatan kolestrol yang bila terjadi secara terus-menerus akan menyebabakan badan mudah lelah bahkan pada akhirnya dapat menyebabkan gagal gantung atau stroke.”imbuhnya.


Di samping kandungan kolesterol, ceker ayam juga mengandung 19 jenis asam amino, di antaranya adalah asam aspartat, glutamin, hidroksiprolin, serin, glisin, histidin, arginin, treonin, alanine, prolin, tirosin, valin, metionin, sistin, ileusin, fenilalanin, triptofan, dan lisin.

Komponen penyusun ceker yang utama adalah kolagen. Kandungan kolagen pada ceker ayam sebanyak 5,64 hingga 31,39 persen atau sebesar 28,73 hingga 36,83 persen dari total protein.

Kolagen ini diyakini memiliki banyak efek bagi tubuh seperti membantu regenerasi sel-sel baru pada kulit dan menjaga kesehatan organ.

Ceker ayam juga memiliki kadar air yang sangat banyak, sekitar 65,08 persen. Sisanya, mengandung 20,10 persen air, 8,16 persen kadar abu, dan 3,90 persen lemak.

Artinya selama dikonsumsi dalam batas wajar atau tidak terlalu sering, ceker tidak akan berbahaya bagi tubuh.

“Dikatakan sering, apabila dikonsumsi lebih dari tiga kali dalam satu minggu dan dalam jumlah yang lebih dari satu porsi secara terus menerus,” pungkas Tri.

(sao/suc)

Membagikan
Exit mobile version