Sabtu, September 28

Jakarta

Mungkin kamu punya teman yang tidak bisa membedakan beberapa warna dengan baik. Itu merupakan salah satu kelainan pada mata yang membuat seseorang tidak bisa melihat warna dengan baik.

Mengutip dari Cleveland Clinic (20/6/2024), seorang dengan buta warna tidak bisa membedakan warna dengan baik karena beberapa kon (sel saraf) di mata hilang atau tidak berfungsi dengan baik.

Terkadang buta warna memang menjadi masalah bagi sebagian orang untuk mendaftar pekerjaan tertentu. Oleh karena itu kadang muncul pertanyaan apakah buta warna bisa disembuhkan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak artikel dibawah ini.


Apakah Buta Warna Bisa Disembuhkan?

Mengutip dari Colour Blind Awareness (20/6/2024) untuk saat ini buta warna yang diwariskan belum ada obatnya dan tidak bisa disembuhkan.

Akan tetapi dilansir dari ColorBlind Guide, pada 2017 para peneliti di Jerman mencoba mengembangkan sebuah terapi bernama Luxturna untuk menyembuhkan pasien buta warna. Tetapi terapi ini masih hanya efektif untuk anak-anak, karena otaknya masih mampu melakukan perubahan koneksi saraf.

Itu pun harganya sangat mahal dan mungkin sulit dijangkau. Pada saat itu di Amerika biaya terapi Luxturna sebesar $425.000-$850.000. Mungkin jika dirupiahkan sekitar Rp 7-14 miliar.

Sebagai alternatif terdapat filter berwarna dan lensa kacamata tertentu yang bisa membantu orang buta warna untuk membedakan warna. Kaca mata ‘buta warna’ ini bisa digunakan saat kerja, sekolah atau situasi apapun yang berdampak pada keselamatan, saat mengemudi misalnya.

Jenis-jenis Buta Warna

Buta warna bukan bukan berarti seseorang tidak bisa melihat warna sama sekali. Mengutip dari National Eye Institute (20/6/2024), sebagian besar orang yang mengalami buta warna masih bisa melihat berbagai warna, tetapi mereka melihat beberapa warna dengan cara yang berbeda dari orang lain.

Mereka juga mungkin mengalami kesulitan membedakan antara warna atau nuansa tertentu. Tetapi dalam beberapa kasus yang langka, buta warna memang ada yang menyebabkan seseorang sama sekali tidak bisa melihat warna. Lebih lengkapnya berikut jenis-jenis buta warna.

Buta Warna Merah-Hijau

Buta warna ini membuat seseorang sulit untuk membedakan warna hijau dan merah. Berdasarkan jenisnya, buta warna ini dibagi menjadi 4 jenis yaitu

1. Deuteranomali adalah jenis yang paling umum dari defisiensi penglihatan warna merah-hijau. Ini membuat beberapa nuansa hijau terlihat lebih merah. Jenis ini ringan dan biasanya tidak mengganggu aktivitas normal.

2. Protanomali membuat beberapa nuansa merah terlihat lebih hijau dan kurang terang. Jenis ini juga ringan dan biasanya tidak mengganggu aktivitas normal.

3. Protanopia dan deuteranopia membuat seseorang tidak dapat membedakan antara merah dan hijau sama sekali.

Buta Warna Biru-Kuning

Jenis defisiensi penglihatan warna biru-kuning yang kurang umum membuat sulit untuk membedakan antara beberapa kombinasi warna yang berbeda. Berikut 2 jenis buta warna biru kuning.

1. Tritanomali membuat sulit untuk membedakan antara biru dan hijau, serta antara kuning dan merah.

2. Tritanopia membuat seseorang tidak dapat membedakan antara biru dan hijau, ungu dan merah, serta kuning dan merah muda. Ini juga membuat warna terlihat kurang terang.

Buta Warna Lengkap

Jika kamu mengalami kurangnya penglihatan warna lengkap, kamu tidak dapat melihat warna sama sekali. Ini juga disebut monokromasi atau akromatopsia, dan jarang terjadi.

Penderita buta warna lengkap juga mungkin memiliki masalah dalam melihat dengan jelas dan memiliki sensitivitas lebih tinggi terhadap cahaya.

Penyebab Buta Warna

Merangkum dari Mayo Clinic (20/6/2024) buta warna umumnya disebabkan karena keturunan. Dan ini lebih sering diwariskan kepada pria daripada wanita. Adapun lebih sering orang mengalami buta warna merah-hijau.

Buta warna biru-kuning lebih jarang terjadi, apalagi buta warna lengkap. Tetapi buta warna memang bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

1. Penyakit

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan defisiensi warna adalah anemia sel sabit, diabetes, degenerasi makula, penyakit Alzheimer, sclerosis ganda, glaukoma, penyakit Parkinson, alkoholisme kronis, dan leukemia. Satu mata mungkin lebih berpengaruh daripada yang lain, dan defisiensi warna mungkin membaik jika penyakit sembuh.

2. Obat-obatan Tertentu

Beberapa obat dapat mengubah penglihatan warna, seperti beberapa obat yang mengobati penyakit autoimun tertentu, masalah jantung, tekanan darah tinggi, disfungsi ereksi, infeksi, gangguan saraf, dan masalah psikologis.

3. Penuaan

Kemampuan untuk melihat warna akan memburuk perlahan seiring bertambahnya usia. Ini bisa menyebabkan buta warna.

4. Bahan Kimia

Paparan terhadap beberapa bahan kimia di tempat kerja, seperti karbon disulfida dan pupuk dapat menyebabkan hilangnya penglihatan warna.

Itu dia ulasan mengenai penyembuhan buta warna yang sampai saat ini belum ada penawarnya. Semoga bermanfaat

(khq/khq)

Membagikan
Exit mobile version