Selasa, Oktober 22


Jakarta

Setelah resmi dilantik, sejumlah Pekerjaan Rumah (PR) menanti Menteri Pariwisata dan Menteri Ekonomi Kreatif. Apa program 100 hari dari kedua menteri Kabinet Merah Putih itu?

Menteri Pariwisata Widiyanti menyatakan akan lebih banyak mendengar dari berbagai pihak terkait masalah yang dihadapi oleh sektor pariwisata dalam 100 hari pertama bekerja.

“Pertama-tama kita ingin mendengar dulu ya dari semua stakeholder kementerian dan expert tourism yang ada, untuk mendesain transformasi pariwisata kita,” ujar Widiyanti usai acara sertijab Menteri Pariwisata di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (21/10/2024).


Langkah serupa juga akan dilakukan oleh Teuku Riefky Harsya selaku Menteri Ekonomi Kreatif. Dia akan ‘belanja masalah’ pada 100 hari pertama bekerja.

“Izinkan kami juga ‘belanja masalah’ dulu. Tapi Insya Allah, saya sendiri, mungkin ibu Widi juga, termasuk orang-orang yang fast learner. Kita akan belajar cepat untuk bisa membantu dan segera memimpin kementerian ini supaya segera dapat berbuat sesuai dengan keinginan Presiden Prabowo dan Pak Gibran sebagai Wapres,” kata Teuku Riefky.

Riefky menyadari, 100 hari pertama bukanlah waktu yang panjang. Untuk itu, ia akan segera menjalin komunikasi dan konsolidasi secara internal agar kementerian yang dipimpinnya bisa segera bekerja optimal.

“Tentu 100 hari itu bukan waktu yang panjang, tetapi kami berusaha untuk pertama, konsolidasi secara internal. Karena dengan adanya pemisahan kementerian ini banyak hal yang perlu kita koordinasikan, dengan Kementerian Menpan RB misalnya,” kata politisi Partai Demokrat itu.

“Selain konsolidasi internal, seperti bu Widi sampaikan, kami juga ingin mendengarkan di ekosistem kita masing-masing, para expert, komunitas, asosiasi dan tentu akademisi,” dia menambahkan.

Terakhir, Riefky pun menyampaikan harapan dari Presiden Prabowo terkait Kementerian Ekonomi Kreatif yang dipercayakan untuk dia pimpin selama lima tahun ke depan.

“Kami di Ekraf disampaikan bahwa beliau sangat berharap ekonomi kreatif ini menjadi ekosistem yang besar yang mapan yang kuat, karena kita tahu juga kondisi ekonomi global bisa saja ada pengaruh terhadap ekonomi di Indonesia. Harapannya tentu ekonomi kreatif ini bisa jadi salah satu tulang punggung perekonomian kita,” ujar Riefky.

(wsw/fem)

Membagikan
Exit mobile version