Jakarta –
Reksa dana adalah bentuk investasi yang kerap diklaim paling aman dan menguntungkan. Pengusaha kaya dunia Warren Buffet menegaskan, reksa dana adalah cara terbaik agar aset terus bertumbuh.
Dikutip pada laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksa dana adalah wadah menghimpun dana yang dikelola manajer investasi selaku badan hukum. Wadah ini berupa investasi surat berharga yaitu saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
Sejak diperkenalkan tahun 1995, reksa dana berkembang pesat di kalangan investor yang memiliki keterbatasan dana, waktu, informasi, dan pengetahuan. Pengelolaan yang cukup mudah dan keuntungan bagi kedua belah pihak menjadi alasan maraknya investasi reksa dana.
Jenis-jenis Reksa Dana
Berdasarkan bentuk hukumnya, reksa dana dibagi menjadi dua yaitu Perseroan dan Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
- Reksa dana Perseroan: emiten yang usahanya menghimpun dana dengan menjual saham kemudian menginvestasikannya pada jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan uang.
- Reksa dana Kontrak Investasi Kolektif (KIK): usaha menghimpun dana dengan menerbitkan Unit Penyertaan (kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian) pada masyarakat pemodal yang kemudian diinvestasikan pada jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan uang.
Sementara itu pada pasal 18 ayat 1 dijelaskan, reksa dana terbagi menjadi dua yaitu reksa dana terbuka dan tertutup.
- Reksa dana Terbuka: reksa dana yang menawarkan dan membeli kembali saham pemodal sejumlah modal yang keluar.
- Reksa dana Tertutup: reksa dana yang tidak dapat dibeli kembali setelah dijual ke pemodal.
Dari keseluruhan jenis reksa dana, reksa dana berbentuk hukum Kontrak Investasi Kolektif (KIK) dan reksa dana terbuka menjadi yang paling berkembang di Indonesia. Pasalnya reksa dana terbuka dapat dibeli dan dijual kapanpun ketika hari bursa.
Selain yang telah disebutkan, jenis reksa dana lainnya adalah:
Reksa dana pasar uang
Investasi reksa dana ini 100% berada di pasar uang atau surat berharga. Dengan jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun, investasi ini cocok untuk pemenuhan keuangan jangka pendek kurang dari satu tahun.
Reksa dana pendapatan tetap
Sekitar 80 persen investasi pada reksa dana ini ditempatkan pada efek, yang memberikan pendapatan tetap misal surat utang dan obligasi. Investasi ini cocok untuk pemenuhan kebutuhan jangka menengah 1-3 tahun.
Reksa dana campuran
Sebanyak 79 persen dana dalam investasi ini digunakan pada istrumen pasar uang, obligasi, dan saham. Model reksa dana ini cocok untuk pemenuhan kebutuhan 3-5 tahun mendatang.
Reksa dana saham
Tipe reksa dana ini menganut prinsip high risk high return, yang memberi keuntungan dan risiko paling besar. Model reksa dana ini menggunakan dana minimal 80 persen pada satu saham, dengan keuntungan dalam lima tahun atau lebih.
Reksa dana syariah
Sesuai namanya, reksa dana ini dikelola dengan prinsip syariah. Keempat tipe reksa dana yang telah dijelaskan akan dikelola sesuai ketentuan ekonomi Islam.
Keuntungan dan Risiko Investasi Reksa Dana
Seperti yang disebutkan reksa dana membawa keuntungan yang melimpah, namun perlu diperhatikan pula risiko yang mungkin muncul. Keuntungan berinvestasi dengan reksa dana adalah:
- Terpercaya dan ditangani oleh ahli.
- Harga investasi yang terjangkau mulai dari Rp 100.000.
- Memiliki risiko kecil dibandingkan jenis investasi lain.
- Likuiditas terjaga di setiap hari bursa sesuai ketetapan.
- Transparansi antara manajer investasi dan investor.
- Mudah untuk berinvestasi di pasar modal.
- Adanya efisiensi waktu karena telah diambil alih oleh manajer investasi.
Sedangkan risiko membeli reksa dana adalah:
- Nilai unit yang berkurang karena perkembangan pasar uang dan modal (perubahan suku bunga, default emiten, dan harga saham jatuh).
- Fluktuasi pada unit reksa dana yang tidak menentu.
- Risiko likuidasi untuk reksa dana tertutup karena investasi gagal terjual.
- Adanya kesalahan dalam pengelolaan investasi oleh manajer investasi.
- Menurunnya Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit karena kesalahan manajer.
- Risiko wanprestasi karena perusahaan tidak membayar ganti rugi atau bertindak tidak sesuai perjanjian hingga menyebabkan NAB turun.
Tips Membeli dan Mengelola Reksa Dana Yang Baik
Sebelum membeli reksa dana, terdapat beberapa hal yang harus detikers lakukan diantaranya yaitu:
- Mempersiapkan dana darurat sebelum memulai investasi reksa dana.
- Menentukan tujuan dari investasi.
- Menetapkan prioritas kebutuhan dan jangka waktu yang memungkinkan bagi investasi.
- Memilih manajer investasi yang tepat dan sesuai budget yang dimiliki.
- Mendatangi langsung manajer investasi yang menerbitkan dan mengelola reksa dana atau bisa melalui bank yang berperan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
- Menyiapkan dokumen yang dibutuhkan seperti kartu identitas berupa KTP/ SIM dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk membuka rekening.
- Melakukan proses KYC (Know Your Customer) dan menemui manajer investasi atau APERD minimal satu kali.
Reksa dana cocok bagi pemula yang masih bingung memilih investasi. Selamat berinvstasi detikers!
Simak Video “Jeff Bezos Jual 12 Juta Lembar Saham Amazon“
[Gambas:Video 20detik]
(row/row)