Kamis, November 7

Jakarta

Penyemaian awan merupakan bagian dari Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengubah proses alami di atmosfer dengan tujuan menambah curah hujan. Saat musim kemarau, penyemaian awan dilakukan untuk menambah curah hujan dan mencegah kekeringan.

Lalu, apa yang dimaksud penyemaian awan? Bagaimana proses pelaksanaan penyemaian awan? Berikut penjelasannya.

Menurut Cambridge Dictionary, penyemaian awan (cloud seeding) atau hujan buatan adalah tindakan menyebarkan zat seperti bahan kimia tertentu di awan, untuk membuatnya menghasilkan hujan atau lebih banyak hujan.


Adapun menurut situs Desert Research Institute (DSI), penyemaian awan adalah teknik modifikasi cuaca yang meningkatkan kemampuan awan untuk menghasilkan hujan dengan memasukkan inti es kecil ke dalam jenis awan sub beku tertentu.

Dikutip dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), penyemaian awan atau cloud seeding dilakukan dengan menggunakan NaCl atau garam di awan-awan hujan cumulus. Salah satu tujuan penyemaian awan adalah untuk meningkatkan curah hujan.

BMKG bertugas membantu Tim Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dalam menentukan awan dan titik koordinat semai NaCl atau garam melalui satelit cuaca dan dinamika atmosfer pada hari tersebut. Setelahnya, garam akan diangkut dengan menggunakan pesawat milik TNI AU dan ditabur secara manual di atas awan target.

Tujuan Penyemaian Awan

Penyemaian awan dapat membantu menghasilkan lebih banyak hujan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang untuk menjatuhkan partikel kecil (seperti perak iodida) ke dalam awan. Uap air kemudian dapat mengembun dengan lebih mudah dan berubah menjadi hujan.

Proses Penyemaian Awan

Berikut proses penyemaian awan yang dilakukan BMKG bersama pihak terkait.

  1. BMKG menginfokan keberadaan 1 awan target dan arah kecepatan angin kepada Flight Scientist yang bertugas dalam misi.
  2. Bahan semai dan larutan air digunakan untuk penyemaian. 150 kg bahan semai untuk 1,000 liter.
  3. Pesawat Hercules/CASA membawa muatan bahan semai yang akan ditaburkan di awan target. Pesawat masuk ke dalam awan, biasanya 1,524 – 4,267 mdpl.
  4. Kru bertugas menyemai awan dengan muatan bahan semai.
  5. Bahan semai akan menjadi inti kondensasi awan berukuran besar yang akan menjadi katalis dalam mempercepat proses pembentukan tetes awan menjadi butiran hujan.
  6. Lalu, hujan akan jatuh dalam kurun waktu 30-60 menit setelah penyemaian awan.

(kny/idn)

Membagikan
Exit mobile version