Rabu, November 6


Jakarta

Makanan manis sering dicap buruk untuk kesehatan, salah satunya memicu jerawat. Namun apakah benar sering makan makanan manis berisiko membuat jerawat timbul?

Banyak orang tergolong ‘sweet tooth’ alis penggemar makanan manis. Mereka seolah tak bisa berhenti makan saat dihadapkan dengan berbagai pilihan makanan manis.

Menikmati makanan ini sebenarnya tak salah, tapi jika berlebihan dapat menimbulkan risiko kesehatan. Salah satu yang banyak disebut adalah makanan manis memicu jerawat.


Anjali Mahto, konsultan dermatologis dari the British Association of Dermatologists mengatakan, jerawat terjadi karena adanya kombinasi antara hormon, kebersihan, dan faktor gaya hidup seperti stres dan pola makan.

Baca juga: 5 Hidangan Non Halal Khas Manado, Bukti Kekayaan Kuliner Indonesia

Makanan manis daoat mengganggu keseimbangan hormon. Foto: admin

Karena berbagai faktor ini, “perubahan pola makan saja umumnya tidak direkomendasikan sebagai satu-satunya pengobatan untuk pasien yang berjerawat,” kata Tanya Greywal, dokter kulit dan instruktur di University of Washington kepada Live Science.

Studi nutrisi menemukan hubungan antara asupan gula dan jerawat. Studi dari China, Perancis dan Turki melacak pola makan partisipan dan menemukan korelasi antara keduanya.

Namun, penelitian observasional tersebut tidak membuktikan bahwa gula menyebabkan jerawat; faktor bersama lainnya mungkin mendasari hasil tersebut.

Dalam uji coba terkontrol secara acak di Korea Selatan, peserta dengan jerawat yang menjalani diet rendah karbohidrat dan rendah glikemik mengalami sedikit perbaikan pada jerawat mereka dibandingkan dengan peserta yang melakukan diet banyak karbohidrat.

Dampak konsumsi gula untuk kesehatan kulit

Meski tak berhubungan langsung dengan munculnya jerawat, tapi konsumsi makanan manis atau gula dalam jumlah yang banyak bisa berdampak buruk bagi kulit dan memperburuk jerawat.

Melansir Forbes, sifat oksidatif pada gula dapat memicu jerawat. Gula dan makanan dengan indeks glikemik tinggi bisa menyebabkan peradangan yang menyebar ke seluruh tubuh.

Makanan tinggi gula dan lemak jenuh, seperti roti putih, permen, gorengan, es krim, dan soda menyebabkan lonjakan kadar insulin tubuh yang semakin memperburuk peradangan.

Baca juga: TikToker Nekat Seharian Tiru Pola Makan Donald Trump

Lonjakan insulin dapat memicu produksi minyak kuliner dan memburuk kesehatan kulit. Foto: The Langham, Jakarta

Lonjakan insulin yang tajam meningkatkan produksi minyak kulit dan berkontribusi terhadap penyumbatan folikel, yang dapat memperburuk warna kulit.

Selain itu, gula dan tepung putih termasuk karbohidrat sederhana yang dengan cepat dipecah oleh tubuh dan diubah menjadi glukosa dalam darah.

Ketika ini terjadi, tubuh akan bereaksi dengan memproduksi insulin untuk melawan lonjakan kadar glukosa, yang menyebabkan peradangan, dan memproduksi enzim yang menempel pada kolagen tubuh melalui proses oksidatif yang dikenal sebagai glikasi.

Proses ini memecah kolagen dan elastin, menyebabkan kulit tampak menua, kendur, dan keriput. Glikasi tidak hanya meningkatkan munculnya penuaan, tetapi juga dapat memperburuk kondisi seperti jerawat dan rosacea.

Oleh karena itu, meski banyak faktor yang bisa menyebabkan jerawat, membatasi konsumsi makanan manis juga berperan dalam menjaga kesehatan kulit.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Benarkah Makanan Manis Menyebabkan Jerawat? Ini Kata Ahli”

(dfl/adr)

Membagikan
Exit mobile version