Minggu, September 29


Jakarta

Ajang BTN Jakarta International Marathon 2024 (BTN Jakim) 2024 sukses menarik antusiasme para pelari lokal maupun internasional. Setidaknya, ada sekitar 15 ribu pelari yang nanti akan meramaikan BTN Jakim 2024 pada Minggu 23 Juni 2024.

Antusiasme yang tinggi dari para pelari karena BTN Jakim 2024 telah diakui oleh badan atletik dunia yakni World Athletics sebagai ajang marathon berkelas dunia. Selain itu, event ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan ada sekitar 15 ribu pelari yang akan meramaikan jalanan Jakarta. Para pelari tersebut termasuk Warga Negara Asing (WNA) dari 32 negara. Menurutnya, BTN Jakim 2024 juga akan membantu meningkatkan peran Jakarta sebagai kota sport tourism.


“Saya dapat kabar sudah sekitar 15 ribu peserta yang mendaftar termasuk para peserta asing dari 32 negara. BTN Jakim 2024 Ini sangat membantu tugas Kemenparekraf untuk mempromosikan pariwisata Indonesia termasuk membantu Pemprov DKI Jakarta dalam rangka meningkatkan peran Kota Jakarta sebagai kota sport tourism,” ujar Sandiaga di Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2024).

Menparekraf Sandiaga Uno mendukung BTN Jakim 2024 Foto: Devandra Abi Prasetyo/detikHealth

Senada dengan itu, Race Director BTN Jakim 2024 Satrio Guardian mengatakan jika sebelumnya kuota para pelari hanya 13 ribu. Namun karena antrean pendaftaran yang masih panjang, pihaknya memutuskan untuk menambah 2 ribu kuota.

“Karena tadi kita lihat area yang memungkinkan terus tingginya antusiasme. Jadi antusiasnya tinggi sedangkan tiketnya udah sold out. Oleh karena itu kita cek dulu mengenai kapasitas, dan ternyata cukup. Makannya kita bisa buka lagi,” kata Satrio.

Satrio menambahkan untuk mendukung antusiasme tinggi dari para pelari, pihak penyelenggara telah menyiapkan beberapa titik kantong parkir. Tempat parkir baik roda 2 maupun roda 4 dibagi ke dalam 4 zona, tentunya untuk menambah kenyamanan para pelari ketika race berlangsung.

“Kantong parkir kita bagi 4 zona. Di zona A mereka bisa masuk dari Barat Laut itu yang pertama ada di BTN, Kopi Nako, di RRI, di Kemenparekraf, di Indosat itu juga ada. Kalau masuk dari Barat Daya mereka bisa parkir di Kemenparekraf atau di Indosat,” ujar Satrio.

“Lalu Zona C, mereka bisa parkir di Gambir, tapi baru bisa setelah jam 5, karena marathon itu akan melintasi rute itu, jadi setelah jam 5 baru bisa. Lalu ada Zona D itu ada di Masjid Istiqlal, itu juga bisa dipakai setelah jam 5,” tutupnya.

(naf/naf)

Membagikan
Exit mobile version