Jakarta –
Jokowi bagaikan sebuah piala setelah lepas dari PDIP. Meski tidak memiliki kendaraan politik ataupun kekuasaan, kekuatan dan pesona Jokowi masih dianggap sebagai khodam ampuh bagi siapa pun yang dekat dengannya. Maka, tidak hanya mengklaim kedekatan, beberapa partai besar menyebut Jokowi sudah menjadi bagian dari partai mereka.
Tidak lama sejak Hasto Krisyanto menyebut Jokowi serta seluruh anggota keluarganya sudah tidak menjadi bagian dari PDIP, Gerindra dan Golkar langsung menyebut Jokowi punya hubungan khusus dengan mereka.
Terbaru, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mendatangi rumah Jokowi di Solo pada Selasa (10/12/24). Selain bersilaturahmi, Muzani beragenda mengundang Jokowi ke Kongres Gerindra pada Februari 2025.
“Saya mengatakan kepada beliau bahwa Gerindra insyaallah akan kongres pada Februari 2025. (Jokowi diundang) kami akan sampaikan kepada beliau,” kata Muzani dikutip dari detikNews, Selasa (10/12).
Sebelumnya, Partai Golkar juga memberi kode kedekatan mereka dengan Presiden ke-7 RI tersebut. Kala itu, Sekretaris Bidang Organisasi DPP Golkar Derek Loupatty mengatakan Jokowi sudah dianggap anggota kehormatan Partai Golkar meski tak memiliki kartu tanda anggota (KTA).
Mengutip detikNews, Derek menjelaskan alasan Jokowi dianggap anggota kehormatan Golkar karena sosoknya sebagai sebagai negarawan yang telah berjasa bagi bangsa dan negara. Selain itu, Golkar sudah mendukung Jokowi sejak tahun 2014 saat maju presiden.
“Kalau mereka negarawan, tidak perlu ada KTA. Bagi Golkar, kenapa Golkar menganggap Pak Jokowi misalnya yang negarawan? Karena Golkar mendukung beliau dari pada saat 2014 sampai dengan 2024 sebagai presiden,” kata Derek Loupatty kepada wartawan di DPP Golkar, Kamis (5/12/2024).
Malam ini akan ada gelaran besar dalam rangka HUT Partai Golkar. Direncanakan, sejumlah tokoh besar hadir dalam acara ini. Lalu apakah perhelatan ini akan membuka teka-teki arah politik Jokowi setelah tak lagi bernaung di kandang banteng? Menghadirkan analis komunikasi politik sekaligus Direktur Utama KedaiKOPI, Hendri Satrio, ikuti diskusinya dalam Editorial Review.
Masih membahas soal garam, detikSore kali ini akan menuju ke Probolinggo, Jawa Timur, untuk melihat lebih dekat gagalnya panen garam di sana. Diketahui, beberapa daerah di Jawa Timur, termasuk Probolinggo, gagal panen garam setelah tambak garam milik para petani terendam air.
Mengutip detikJatim, ratusan hektare tambak garam berhenti produksi akibat hujan yang terjadi selama beberapa hari. Hamparan tambak garam nyaris tidak ada aktivitas. Para petani lebih memilih membiarkan setiap petak tambaknya bercampur air laut dan air hujan. Seperti diketahui, Jawa Timur adalah salah satu lumbung garam di Indonesia. Lalu apakah hal ini mempengaruhi produksi garam nasional? Ikuti diskusinya bersama Redaktur detikJatim dalam Indonesia Detik Ini.
Sementara itu, untuk menutup edisi hari ini, detikSore akan mengulas lebih dalam tentang Kabupaten Sumenep yang tengah berbenah. Diketahui, Sumenep sedang menyiapkan pasukan khusus untuk memajukan pariwisata. Pasukan khusus ini adalah para tour guide yang belajar bahasa Inggris lewat jalur online. Benarkah internet menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kemajuan pariwisata di Sumenep? Dari mana jaringan internet ini berasal? Menghadirkan jurnalis detikInet, ikuti diskusinya dalam Sunsetalk hari ini menjelang matahari terbenam.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
“Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”
(vys/vys)