Jumat, November 8


Jakarta

Secara statistik, Bagnaia tercatat lebih sering menang ketimbang Martin. Tapi kok bisa ya poinnya justru kalah banyak dari Martin?

Pertarungan antara Francesco Bagnaia dan Jorge Martin berlanjut di musim 2024. Keduanya bersaing ketat untuk memperebutkan gelar juara MotoGP musim ini. Kini balapan tersisa satu seri. Baik Bagnaia maupun Martin sama-sama masih berpeluang untuk bisa merebut titel tersebut.

Tapi peluang Martin masih lebih besar ketimbang Bagnaia. Rider Pramac Ducati itu unggul 24 poin atas Bagnaia. Menariknya, kalau mengacu pada statistik Bagnaia justru meraih kemenangan lebih banyak dari Martin sepanjang musim 2024.


Bagnaia menorehkan 10 kemenangan di balapan hari Minggu. Torehan ini pula yang membuatnya bersanding dengan nama-nama seperti Giacomo Agostini, Mick Doohan, Valentino Rossi, Casey Stoner, dan Marc Marquez yang mencatatkan 10 kemenangan dalam satu seri.

Bagnaia juga tercatat empat kali naik ke podium di luar podium pertama. Total poin yang dikumpulkan Bagnaia pada balapan utama itu sebanyak 345 poin. Sementara itu Martin baru tiga kali menang di hari Minggu. Namun dia lebih banyak berdiri di podium di luar juara pertama, yaitu sebanyak 11 kali. Namun itu belum cukup membuat Martin unggul, total poin yang ditorehkan Martin di balapan utama adalah 321 poin.

Di Sprint Race lain ceritanya. Poin Martin unggul jauh ketimbang Bagnaia. Martin tujuh kali finis di podium pertama Sprint Race musim ini. Sementara sembilan sisanya podium di luar juara satu. Dia juga tercatat hanya dua kali gagal finis di Sprint Race. Dari balapan singkat itu, Martin sudah menorehkan 164 poin.

Sedangkan Bagnaia, baru enam kali juara Sprint Race. Tiga lainnya, Bagnaia finis di podium di luar juara satu. Pebalap jebolan VR46 Academy Riders itu juga tercatat lima kali gagal finis di Sprint Race. Alhasil poin yang dikumpulkan baru 116 poin. Keunggulan Martin di Sprint Race itu mencapai 48 poin.

Berkaca dari statistik tersebut, Martin memang terlihat lebih konsisten. Secara total, dia lebih jarang gagal finis ketimbang Bagnaia. Rider berkebangsaan Spanyol itu empat kali gagal finis. Dua kali gagal finis di Sprint Race dan dua kali tak menuntaskan balapan di hari Minggu. Bagnaia justru tercatat lebih sering gagal finis. Total rider Ducati Lenovo itu delapan kali gagal finis, di balapan utama lima kali dan Sprint Race tiga kali.

(dry/rgr)

Membagikan
Exit mobile version