Senin, Oktober 28

Jakarta

Tulang paus biru ini terus mengeluarkan minyak meski sudah mati 26 tahun silam. Paus tersebut ada di New Bedford Whaling Museum di Massachusetts, Amerika Serikat.

Sejarahnya, tubuh paus KOBO (King of the Blue Ocean) ditemukan pada Maret 1998 di haluan kapal tanker. Jasadnya ditabrak dan terbunuh oleh baling-baling kapal tanker lain di Novia Scotia, sebelum diangkat oleh kapal tempat jasadnya ditemukan dan dibawa ke Teluk Narragansett, Rhode Island.

Setelah penemuan itu, daging KOBO dibuang dan tulangnya dibersihkan. Kemudian, kerangkanya disatukan kembali.


“Mereka berhasil membersihkan tulang-tulangnya dengan cukup baik,” kata Bob Rocha Associate Curator of Science and Research dari museum tersebut kepada WBZ-TV.

“Namun, mereka tidak berhasil mengeluarkan semua minyaknya,” lanjutnya.

Melansir IFLScience, Minggu (27/10/2024) paus memang memiliki minyak. Minyak paus juga banyak digunakan dalam berbagai hal misalnya sabun, pelumas, margarin, bahkan untuk bahan peledak.

Tulang paus biru ini terus mengeluarkan minyak meski sudah mati 26 tahun silam. Paus tersebut ada di New Bedford Whaling Museum. Foto: New Bedford Whaling Museum

Lebih lanjut, Paus KOBO panjangnya 20,02 meter. Hingga saat ini, tulang belulang KOBO masih mengeluarkan minyak yang terus menetes.

“Saya suka fakta bahwa kerangka itu berminyak karena hal itu menambah pengalaman seseorang saat datang, bisa mencium bau minyak, mendapatkan gambaran tentang bagaimana rasanya terjebak di kapal pemburu paus selama tiga tahun,” ucap Rocha.

Paus KOBO bukan satu-satunya paus yang masih mengeluarkan minyak meski sudah bertahun-tahun mati. Kerangka paus kepala busur di Natural History Museum, London, diketahui masih meneteskan minyak 160 tahun setelah berhasil ditemukan.

(ask/fay)

Membagikan
Exit mobile version