Sabtu, Desember 6


Jakarta

Anggota DPR RI Andre Rosiade membuka Andre Rosiade Cup Jabodetabek ketiga di Asiop Training Ground, Sentul. Ini jadi bukti kompetisi muda yang jelas.

Turnamen ini dihadiri oleh Exco PSSI Bidang Pembinaan Usia Muda, Arya Sinulingga, sebagai bentuk dukungan federasi terhadap kegiatan tersebut. Turnamen ini diikuti 64 tim dari empat kelompok umur, yakni U-8, U-9, U-10, dan U-11, masing-masing kategori diwakili oleh 16 tim.

Andre menjelaskan bahwa pembatasan peserta dilakukan karena tingginya antusiasme dan untuk menjaga kualitas pelaksanaan. Seluruh peserta mendapatkan fasilitas gratis mulai dari pendaftaran, sarapan, makan siang, hingga hadiah menarik bagi pemenang.


Andre Rosiade menegaskan bahwa turnamen ini diarahkan pada pembinaan paling dasar yang menjadi fondasi perkembangan sepak bola Indonesia. Ia menyebut kelompok usia ini penting karena jenjang U-12 hingga U-14 sudah memiliki kompetisi resmi PSSI seperti Piala Suratin.

Dalam sambutannya, Andre menyampaikan kritik keras terhadap PSSI terkait absennya kompetisi usia muda berjenjang yang berkelanjutan. Menurutnya, hal ini menjadi penyebab utama prestasi baik di kelompok umur tidak berlanjut ketika pemain masuk ke level senior. Ia juga menyoroti kebiasaan PSSI yang terlalu sering mengandalkan naturalisasi pemain.

“Timnas U-15, U-16, U-17 kita bagus, tapi menuju senior selalu keteteran. Kenapa? Karena kita tidak punya kompetisi usia muda yang berjenjang. Kita tidak perlu lagi naturalisasi di tahun 2034. Jangan dikit-dikit naturalisasi. Itu malasnya PSSI,” kata Andre yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.

Andre menegaskan bahwa anak-anak peserta turnamen memiliki cita-cita menjadi pemain Timnas Indonesia dan ingin tampil tanpa harus bergantung pada pemain naturalisasi.

Andre Rosiade turut mendesak PSSI segera merumuskan roadmap pembinaan usia muda. Ia meminta Exco PSSI Bidang Usia Muda, Arya Sinulingga, menyusun rencana komprehensif yang mencakup kompetisi tingkat SMA, mahasiswa, serta kelompok umur U-17 hingga U-20. Ia berharap penyusunan roadmap itu dapat diselesaikan paling lambat dua tahun ke depan, sebelum berakhirnya periode pertama Ketua Umum PSSI saat ini.

Menanggapi hal tersebut, Arya Sinulingga menyambut baik pelaksanaan turnamen dan menilai kegiatan ini sangat dibutuhkan untuk membangun pembinaan sepakbola sejak dini. Ia menyebut bahwa turnamen seperti ini memberi ruang bagi anak-anak untuk berlatih, bersosialisasi, dan terhindar dari ketergantungan pada gawai.

“Ini bagian dari membangun grassroot. Anak-anak butuh bermain, bukan pegang handphone. Ini penting untuk fisik dan mental mereka,” ujar Arya.

Ia menambahkan bahwa pada tingkat grassroot, yang paling penting adalah anak-anak banyak menyentuh bola, bukan mencari kemenangan. Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak memberikan tekanan berlebihan kepada anak-anak.

Andre memastikan bahwa turnamen ini akan terus berlanjut. Ia sudah menjadwalkan Andre Rosiade Cup ke-4 sebelum bulan Ramadhan 2026. Selain itu, ia juga berencana memperkuat pembinaan kelompok umur di Sumatra Barat (Sumbar) sebagai bagian dari komitmennya apabila dipercaya memimpin Asprov PSSI di daerah tersebut.

“Yang di Jabodetabek tetap berjalan. Di Sumatra Barat juga akan kita buat kompetisi dan festival kelompok umur di berbagai kota dan kabupaten,” ujar Andre yang mencalonkan diri sebagai Ketua Asprov PSSI Sumbar ini.

(aff/aff)

Share.
Exit mobile version