Jumat, Februari 21


Makassar

Gubernur Sulawesi Selatan terpilih Andi Sudirman Sulaiman dan Gubernur Sumatera Utara terpilih Bobby Nasution akan menjadi gubernur termuda di Indonesia. Keduanya akan dilantik Presiden Prabowo Subianto.

Diketahui, Prabowo melantik 481 kepala daerah dan wakil kepala daerah hasil pilkada serentak 2024 pada Kamis (20/2/2025). Dari jumlah itu, ada 33 gubernur dan wakil gubernur yang akan dilantik.

Andi Sudirman dan Bobby Nasution adalah generasi milenial yang lahir pada tahun 1980-an hingga 1990-an. Andi Sudirman Sulaiman kini berumur 41 tahun sedangkan Bobby berusia 33 tahun.


Bobby mencetak rekor baru sebagai gubernur termuda di Indonesia. Rekor sebelumnya diraih Andi Sudirman Sulaiman saat menjabat gubernur Sulsel sisa masa jabatan 2018-2023. Kala itu, Andi Sudirman dilantik di usia 38 tahun.

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif’an menilai bahwa kepala daerah dari kalangan milenial dan generasi muda memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional serta memperkuat pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Dari segi demografi, berdasarkan data BPS 2020, populasi anak muda di Indonesia mencapai 53,81 persen, terdiri dari Gen Z (27,94%) dan Milenial (25,87%). Kepala daerah muda diharapkan lebih memahami aspirasi serta tantangan yang dihadapi masyarakat, sehingga dapat menghasilkan kebijakan yang lebih relevan,” ujar Ali dalam keterangannya, Senin (17/2/2024).

Dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu melanjutkan, kepala daerah muda memiliki beberapa keunggulan dari perspektif strategis. Pertama, mereka lebih adaptif dan inovatif, khususnya dalam merespons tantangan era digital.

“Para pemimpin muda lebih akrab dengan teknologi dan pendekatan berbasis data dalam pengambilan keputusan. Mereka dapat membangun sistem pemerintahan berbasis teknologi untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan pelayanan publik,” jelasnya.

Kepala daerah muda dinilai lebih independen dan tidak terjebak dalam budaya politik lama. Kepala daerah milenial juga memiliki daya tarik bagi investasi serta mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak.

“Mereka cenderung lebih bersih dari praktik politik transaksional maupun korupsi yang telah mengakar di sistem sebelumnya,” katanya.

“Dengan visi modern, mereka dapat menarik minat investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk turut serta dalam pembangunan daerah,” tambah Ali.

Ali menekankan, kombinasi semangat muda, inovasi, dan pemahaman terhadap tantangan zaman. Hal ini membuat kepala daerah muda berpotensi membawa perubahan positif bagi Indonesia.

“Mereka diharapkan mampu mewujudkan agenda besar pemerintahan Prabowo-Gibran melalui pembangunan di daerah masing-masing,” pungkasnya.

(sar/asm)

Membagikan
Exit mobile version