Kamis, Oktober 3

Jakarta

Pengguna internet yang sering memanfaatkan Wi-Fi gratis di tempat umum harus lebih berhati-hati. Pasalnya ada jenis serangan siber bernama ‘evil twin’ yang sedang populer mengincar pengguna Wi-Fi gratis.

Serangan evil twin terjadi ketika hacker membuat jaringan Wi-Fi palsu yang terlihat asli dan mencatut nama jaringan di tempatnya beroperasi seperti kedai kopi atau bandara. Jaringan palsu ini biasanya ditemukan di tempat umum yang ramai, di mana ada banyak pengguna yang mungkin akan terhubung.

Serangan siber evil twin sebenarnya bukan hal baru, tapi teknik yang digunakan penjahat siber semakin canggih. Alatnya semakin kecil dan bisa disembunyikan dengan mudah di tempat umum.


Biasanya, Wi-Fi palsu ini akan menampilkan halaman login tiruan serta meminta username dan password pengguna untuk mulai menggunakan internet gratis. Username dan password ini dikumpulkan oleh penjahat siber untuk membobol akun pengguna di masa depan.

Menurut konsultan IT Brian Alcorn, pengguna yang sering menggunakan username dan password yang sama berulang kali untuk akun online-nya lebih rawan menjadi korban serangan evil twin.

Belum lama ini kepolisian federal Australia (AFP) menahan seorang pria yang melakukan serangan evil twin di bandar udara di kota Perth, Melbourne, dan Adelaide. Pria itu membuat jaringan Wi-Fi palsu untuk mencuri kredensial email atau media sosial pengguna, dan korbannya sudah mencapai belasan.

“Ketika orang-orang mencoba menghubungkan perangkatnya ke jaringan Wi-Fi gratis, mereka akan dibawa ke halaman web palsu yang meminta mereka login menggunakan kredensial email atau media sosial. Informasi itu kemudian diduga disimpan di perangkat pria tersebut,” kata AFP dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari CNBC, Senin (30/9/2024).

Begitu kredensial itu dikumpulkan, hacker bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan lebih banyak informasi dari korban, termasuk informasi tentang rekening bank.

Untuk menghindari serangan evil twin, pengguna internet diminta lebih hati-hati saat login ke Wi-Fi gratis. Jika terpaksa harus bekerja di bandara atau kafe dan perlu membuka laptop, lebih baik tethering ke hotspot di ponsel.

“Anda bisa mengetahui nama jaringan tersebut karena Anda yang membuatnya, dan Anda dapat menggunakan kata sandi yang kuat yang hanya Anda ketahui untuk dapat terhubung,”kata Director of the Rensselaer Cybersecurity Collaboratory Brian Callahan.

(vmp/afr)

Membagikan
Exit mobile version