Kamis, Oktober 24


Jakarta

Maskapai India belum bebas dari ancaman bom. Dalam sehari ada 54 penerbangan yang terpaksa batal terbang.

Dilansir dari Times of India pada Kamis (24/10/2024), maskapai penerbangan IndiGo, Vistara, dan Air India menjadi sasaran serangkaian ancaman bom terbaru.

Air India mengatakan bahwa maskapainya menerima 10 ancaman pada hari Senin-Selasa malam. Kemudian, IndiGo mengatakan 10 penerbangannya telah mendapat ancaman. Setidaknya tiga di antaranya yaitu rute Bengaluru-Jeddah (6E 77) dialihkan ke Doha, Kozhikode-Jeddah (6E 65) ke Riyadh dan Delhi-Jeddah (6E 63) ke Madinah.


“Pesawat itu diisolasi, dan semua penumpang diturunkan dengan selamat. Memastikan keselamatan dan keamanan pelanggan dan kru kami tetap menjadi yang terpenting dalam semua aspek operasi kami. Kami bekerja sama erat dengan otoritas terkait, dan pemeriksaan yang diamanatkan saat ini sedang berlangsung,” keterangan maskapai IndiGo.

“Kami dengan tulus menyesalkan ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan situasi ini kepada pelanggan kami dan menghargai pengertian mereka,” keterangan maskapai IndiGo.

Penerbangan Air India rute Delhi-New York, Akasa rute Bangalore-Varanasi termasuk di antara penerbangan yang menerima ancaman juga.

“Kami mengonfirmasi bahwa beberapa penerbangan Air India yang beroperasi pada 21 Oktober 2024 menjadi sasaran ancaman keamanan palsu yang diterima di media sosial,” keterangan AI.

“Mengikuti protokol yang ditetapkan, otoritas terkait segera diberitahu, dan semua prosedur keamanan dipatuhi dengan ketat, sesuai dengan panduan dari otoritas regulasi dan badan keamanan. Semua penerbangan telah mendarat dengan selamat. Keselamatan dan keamanan penumpang, awak, dan pesawat kami tetap menjadi prioritas utama kami,” keterangan AI.

Ada sekitar 20 panggilan ancaman bom yang diterima oleh maskapai hingga Selasa malam, sehingga totalnya menjadi 54 ancaman bom. Dalam waktu kurang dari seminggu, sudah lebih dari 140 penerbangan yang terdampak dari ancaman bom tersebut.

Meskipun sebagian besar ancaman ini ternyata tipuan, maskapai penerbangan terus menghadapi tantangan operasional karena protokol yang harus diikuti selama insiden semacam itu.

(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version