Minggu, Oktober 6


Jakarta

Nama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mencuat di bursa calon gubernur Jakarta 2024. Siapa yang lebih kuat antara keduanya jika jadi bertarung di Pilkada Jakarta 2024?

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno memberikan analisisnya secara statistik terkait kedua tokoh tersebut. Dia menilai sampai saat ini elektabilitas keduanya masih sama-sama kuat.

“Anies dan RK sama-sama punya nama besar. Popularitas dan elektabilitasnya sangat kompetititf. Bersaing ketat karena selisihnya tak tak terlampau jauh. Itu bacaan secara statistik,” kata Adi Prayitno saat dihubungi, Jumat (14/6/2024).


Adi Prayitno menyebut penentu keunggulan keduanya berada pada sosok calon wakil gubernur yang akan mendampingi. Selain itu, mesin politik dan isu yang dimainkan akan berpengaruh.

“Penentu kenenangan keduanya terletak pada wakil yang mendampingi, mesin politik, dan isu yang dimainkan. Anies dan RK harus memilih calon wakil yang punya daya ungkit elektabilitas signifikan untuk mengunci kemenangan. Wakilnya harus dipastikan bisa menutup celah keduanya. Salah pilih wakil bisa jadi salah satu faktor kekalahan,” ucapnya.

Dia menilai RK akan diuntungkan jika berpasangan dengan Kaesang karena satu mazhab politik. Namun, kata dia, Anies juga akan kuat jika berdampingan dengan calon dari PDIP atau PKS.

“Dari segi mesin politik, Anies kemungkinan besar didukung partai dan mesin politik paslon 1 dan 3. Partai dan tim dari pendukung AMIN dan Ganjar-Mahfud saat pilpres lalu sangat mungkin merapat ke Anies. PKS, PDIP, dan NasDem, terindikasi menominasikan Anies maju Jakarta, sementara PKB sudah deklarasi,” jelasnya.

“Sedangkan RK sangat mungkin ditopang partai KIM seperti Golkar, Gerindra, PAN, dan Demokrat plus mesin politik pendukung Prabowo-Gibran. Jadi residu pilpres akan terulang di Pilkada Jakarta,” lanjutnya.

Sementara itu, Adi menyebut yang bisa memainkan isu pro rakyat akan lebih diuntungkan.

“Dari segi isu tak lagi ada isu agama dan penista agama. Siapa yang bisa memainkan isu populis pro rakyat dia potensial menguasai pemilih Jakarta. Ini tantangan besar,” tuturnya.

Adi pun menilai, sampai hari ini, Anies memang sedikit unggul dari Ridwan Kamil. Dia juga mengungkit Anies hanya kalah tipis dengan Prabowo di Pilpres 2024.

“Dari segi elektabilitas keduanya masih kompetitif. Anies sementara memang unggul tapi unggulnya tak terlampau mutlak. Peta politik ke depan bisa berubah. Saat ini kondisi politiknya masih sangat alamiah. Belum ada kampanye, belum ada serangan politik, belum agitasi politik yang bisa mengubah keadaan. Dari hasil pilpres 2024 lalu Anies kalah tipis dari Prabowo. Itu artinya, Anies masih kuat di Jakarta,” ungkapnya.

“Meski begitu, jika RK jadi maju Jakarta, Anies mendapat penantang sangat serius. Apalagi RK berpasangan dengan Kaesang. RK-Kaesang akan disupport full Instrumen pemenangan Prabowo-Gibran dan Jokowi,” sambung dia.

Simak Video ‘Dinilai Turun Level dari Capres ke Cagub, Anies Bilang Begini’:

[Gambas:Video 20detik]

(maa/gbr)

Membagikan
Exit mobile version