Jakarta –
Artis Ramzi ditetapkan jadi Wakil Bupati Cianjur setelah menang berpasangan dengan Mohammad Wahyu dalam Pilkada Cianjur 2024. Sang anak, Asila Maisa, bicara mengenai keberhasilan ayahnya seusai gagal jadi Anggota DPR RI.
Menurut Asila, kemenangan itu layak untuk Ramzi. Sebab, orang tuanya disebut sudah belajar dan mematangkan diri sebelum maju jadi pejabat negara.
“Menurut aku layak sih dengan abi menunda tawaran dan menolak dari beberapa periode lalu itu juga ngebuktiin kalau abi serius sekarang. Abi mematangkan diri dulu untuk masuk dunia politik,” ujarnya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, kemarin.
“Jadi aku senang banget abi menang setelah kemarin nyoba di DPR RI belum lolos, sekarang Wakil Bupati,” lanjutnya.
Pelantun Curang itu mengatakan Ramzi sudah kerap ditawarkan untuk maju berpolitik dari beberapa tahun lalu. Namun ayahnya memilih untuk tak buru-buru dan mencoba memiliki kemampuan sebelum terjun ke dunia baru.
“Sebenarnya abi sudah mendapatkan tawaran dari beberapa periode lalu, tapi abi nggak ambil, karena abinya bukan pengin artis masuk politik, bukan. Memang abi memiliki kemampuan di situ, memang abi juga banyak kenal orang-orang di situ,” tuturnya.
Asila Maisa pun tak suka kalau Ramzi dianggap remeh orang. Ia menegaskan selama ini ayahnya memang belajar sebelum berpolitik.
“Ya memang abi dari berapa tahun lalu memang suka dunia politik sih. Jadi aku sebagai anak dari ayahku juga kurang nyaman kalau dibilang kayak artis doang masuk politik nggak ngerti apa-apa,” katanya.
Wanita yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia itu mengaku Ramzi pertama kali meminta saran kepada dirinya soal menjadi Wakil Bupati. Saat itu, ia menyemangati ayahnya untuk berani maju sekali lagi dan tak menyerah walaupun sempat gagal jadi Anggota DPR RI 2024.
“Abi bilang ke aku dulu setelah gagal di DPR RI, mami juga masih beradaptasi yang kemarin gagal ya, kalah. Jadi abi ngasih tahu aku dulu yang tawaran Wakil Bupati, terus aku juga bantu kuatin ke mami, sampai temenin daftar, dan akhirnya menang,” pungkasnya.
(mau/wes)
