Rabu, Oktober 9

Jakarta

Anak-anak Bill Gates dan mantan istrinya, Melinda, dikenal sederhana dan tak menonjolkan kekayaannya. Rupanya, Melinda French Gates menerapkan pola asuh kehidupan kelas menengah kepada anak-anaknya, meskipun mereka adalah salah satu keluarga terkaya di dunia.

Tumbuh dalam keluarga terkaya di dunia bukan alasan untuk ketiga anak Melinda dan Bill Gates berhak atas apa pun yang mereka ingin. Prinsip mendidik anak seperti itu dipegang teguh oleh Melinda agar ketiga anaknya tidak bersikap semena-mena.

“Saya ingin mereka merasakan seperti yang saya alami saat tumbuh di keluarga kelas menengah, di mana uang menjadi faktor penting. Misalnya, menentukan apakah saya bisa membeli sepatu tambahan atau tidak,” kata French Gates ke The New York Times yang dikutip detikINET.


Miliarder filantropis ini dibesarkan di Dallas, salah satu dari empat anak dari pasangan insinyur kedirgantaraan dan ibu rumah tangga. Ia menikah dengan Bill Gates tahun 1994 dan bercerai di 2021. Sebelum bercerai, pasangan ini membesarkan tiga anak bersama.

Dalam sebuah wawancara, Melinda ditanya bagaimana orang tua kaya dapat membesarkan anak mereka agar tetap rendah hati dan tidak merasa berhak atas sesuatu hanya karena kekayaan keluarga. Salah satu cara yang ia terapkan adalah memberikan uang saku secukupnya kepada anak-anaknya.

“Mereka mendapatkan uang saku, dan kami tidak membelikan mereka barang-barang begitu saja,” kata French Gates.

Anak-anak harus menggunakan uang saku mereka sendiri untuk membeli apa yang mereka inginkan, atau menambahkannya ke daftar keinginan yang mungkin dipenuhi oleh kakek-nenek mereka atau oleh orang tua saat ulang tahun atau Natal.

Melinda juga mengajarkan pentingnya berbagi. Mereka didorong menyumbangkan setidaknya sepertiga dari uang saku ke badan amal. Hal ini diterapkan sejak anak-anaknya masih kecil.

Selain itu, Melinda selalu berbicara terbuka kepada anak-anaknya tentang kenyataan hidup sebagai bagian dari keluarga kaya. Ia memperingatkan mereka tidak sombong atau membanggakan hal-hal seperti liburan mewah, seolah-olah hal tersebut wajar bagi semua orang. Ia ingin memastikan anak-anaknya tidak tumbuh dengan rasa berhak hanya karena nama besar keluarga mereka.

“Saya bersekolah dengan beberapa anak dari keluarga kaya di Duke University, dan saya berjanji pada diri sendiri bahwa jika saya memiliki sumber daya, saya tidak ingin membesarkan anak-anak dengan sikap seperti itu,” kata French Gates.

Menurut ahli, anak yang mendapatkan uang saku atau bekerja untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan akan belajar tentang tanggung jawab dan pentingnya mengelola keuangan. Hal ini juga disetujui Mark Cuban, seorang miliarder sekaligus orang tua. Ia mengatakan ketiga anaknya harus bekerja dan menghasilkan uang sendiri jika ingin membeli sesuatu.

“Saya selalu memberi tahu anak-anak saya bahwa setelah kesehatan, prioritas saya adalah mereka tidak tumbuh menjadi orang yang arogan dan saya tidak akan menulis cek untuk mereka atau memberi mereka kartu kredit begitu saja.” kata Cuban.

Menurut psikoterapis Amy Morin, mengajarkan anak untuk tidak mendapatkan semua yang mereka inginkan dengan mudah dapat membantu membentuk etos kerja yang kuat di masa depan. Anak-anak yang memahami kesuksesan tidak datang dengan sendirinya akan lebih siap menghadapi tantangan masa dewasa.

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version