Jakarta –
Pimpinan komite House of Representative AS untuk China John Moolenaar meminta CEO Apple dan Google untuk bersiap menghapus TikTok dari Play Store dan App Store pada 19 Januari mendatang.
Hal ini dilakukan setelah Pengadilan Federal AS menolak banding yang dilakukan ByteDance, yang menolak melakukan divestasi ke TikTok di Amerika Serikat, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Senin (16/12/2024).
“Kongres sudah mengambil langkah tegas untuk melindungi keamanan nasional Amerika Serikat dan melindungi pengguna TikTok di Amerika dari Partai Komunis China. Kami mendesak TikTok untuk melakukan divestasi,” kata Moolenaar dan Raja Krishnamoorthi, petinggi komite yang sama.
Baik Apple, Google, dan TikTok sama-sama belum berkomentar mengenai hal ini.
Kementerian Hukum Amerika menyebut pemblokiran TikTok ini mulai diterapkan pada 19 Januari 2025. Namun, pemblokiran ini juga tidak akan langsung berdampak pada pengguna TikTok yang sudah mengunduh aplikasi TikTok.
Ke depannya aplikasi yang sudah diunduh pun akan menjadi tak bisa digunakan. Sementara itu TikTok juga memastikan kalau aplikasinya akan hilang dari toko aplikasi mobile pada 19 Januari 2025 mendatang.
“TikTok nanti tak lagi bisa dipakai untuk setengah dari warga Amerika yang sebelumnya belum pernah menggunakan TikTok,” kata TikTok dalam pernyataannya setelah bandingnya ditolak.
Mereka juga menyebut akan menyetop dukungan terhadap aplikasi TikTok di Amerika, yang akan menyebabkan platform tersebut sama sekali tidak bisa dipakai di Negara Paman Sam tersebut.
ByteDance dan TikTok juga menyebut bahwa presiden terpilih Donald Trump sudah berjanji akan mencegah pemblokiran TikTok. Namun Senator Partai Republik Josh Hawley menyebut bahwa peraturan ini sudah tidak bisa ditawar lagi.
“Peraturan adalah peraturan. Masalah utamanya adalah ini diawasi China, diawasi Beijing — itulah masalahnya,” kata Hawley.
(asj/fay)