
Jakarta –
China berkomitmen mengembangkan kecerdasan buatan (AI), ilmu sains, dan inovasi di bidang teknologi. Pada Rabu silam, Negeri Panda itu berucap bakal meningkatkan dukungan untuk penerapan model kecerdasan buatan (AI) dan pengembangan investasi modal ventura, dalam upaya untuk mendorong lebih banyak terobosan teknologi juga lebih mandiri.
Rencana tersebut dimasukkan dalam dokumen pemerintah yang disiapkan untuk pertemuan tahunan National People’s Congress (NPC), parlemen China yang dapat menyetujui aturan tersebut. Laporan itu mengatakan bahwa Tiongkok ingin mendorong ‘industri masa depan’ termasuk biomanufaktur, teknologi kuantum, AI yang diwujudkan, dan teknologi 6G.
Untuk melakukannya, China berencana untuk mengeksplorasi model-model baru untuk laboratorium nasional serta memberikan dukungan yang kuat dan tanggung jawab penting kepada para ilmuwan dan insinyur muda. Laporan tersebut menambahkan bahwa mereka akan mendukung penerapan model AI skala besar dan pengembangan terminal cerdas generasi berikutnya serta terminal manufaktur pintar.
Melansir ETCIO, ini adalah pertama kalinya model AI disebutkan dalam laporan kerja dan muncul setelah kehebohan global baru-baru ini atas perusahaan rintisan AI China DeepSeek.
“China akan berusaha keras untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan inovasi yang mendorong eksplorasi dan menoleransi kegagalan,” kata laporan tersebut.
Dikatakan pula bahwa hal itu akan meningkatkan sistem data dasar dengan lebih cepat dan mendorong arus data lintas batas.
DeepSeek beberapa waktu lalu telah menjadi sorotan. Terutama dengan model terbaru yang mereka luncurkan, DeepSeek dipercaya bakal jadi saingan ketat perusahaan AS seperti OpenAI, Google, dan Meta.
DeepSeek mengembangkan large language models (LLMs), tipe sistem AI yang sama yang digunakan ChatGPT, Meta LLaMA, sampai Gemini milik Google. Chatbot ini merupakan sistem yang dilatih menggunakan banyak data tertulis seperti buku, artikel berita, dan laman web untuk menyusun kalimat. LLM dapat dipakai untuk banyak tujuan semisal coding, pemecahan masalah, content generating, hingga menulis artikel berita.
Pada 20 Januari 2025, DeepSeek meluncurkan R1 yang secara mengejutkan murah. DeepSeek bahkan mengklaim bahwa sistem ini dapat mengalahkan kompetitor seperti OpenAI o1 dalam beragam matriks. Tak sedikit investor dan pakar yang mengamini.
(ask/ask)