Minggu, Maret 9


Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap adanya protes warga saat meninjau banjir melalui udara menggunakan helikopter. Pramono menjelaskan alasannya memakai helikopter mengecek banjir Jakarta.

Tinjauan Pramono naik helikopter dilakukan pada Kamis (6/3) bersama Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri. Pramono didampingi Kakorpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri Irjen Mohammad Yassin Kosasih.

Setelah memantau naik heli, Pramono mengatakan kondisi Jakarta sudah kembali normal per Kamis kemarin. Dia mengatakan pada hari itu ketinggian air di Manggarai sudah turun dari 850 cm ke 600 cm.

“Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).

Pramono meminta jajarannya Dinas Sumber Daya Air (SDA) segera menindaklanjuti. Salah satunya pembebasan lahan di sekitar sungai Ciliwung. Pihaknya juga berencana berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN untuk pembebasan lahan di sekitar sungai.


“Dengan demikian, tadi saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air untuk segera menindak lanjuti, terutama untuk pembebasan lahan dan sebagainya. Kalau memang harus kita berkoordinasi dengan Kementerian ATR, BPN, kami segera akan melakukan,” sambungnya.

Mantan Seskab itu juga mengatakan kawasan Babelan, Bekasi, masih terendam banjir berdasarkan pemantauan udara. Pemprov DKI Jakarta mengirimkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau pasukan oranye untuk membantu korban banjir.

“Ya di Babelan tadi hampir semua rumah-rumah penduduk masih terkendala banjir yang serius. Maka Pemerintah Jakarta dari kemarin, saya sebenarnya sudah memutuskan untuk memberikan bantuan ke Bekasi,” kata Pramono di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).

Pramono juga mengirim PPSU ke Kota Bekasi. Pasukan PPSU dikerahkan untuk membantu warga yang saat ini mulai kerja bakti membersihkan lumpur hingga sampah sisa banjir.

“Dan kami juga hari ini sudah mengirimkan pasukan PPSU ke Bekasi untuk membantu kerja bakti yang diadakan dan juga membantu untuk di lapangannya,” lanjutnya.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan memberikan bantuan lain seperti mobil damkar, toilet, darurat dan truk pengangkut sampah.

Sehari setelahnya, Pramono mengaku pemantauan banjir menggunakan helikopter mendapat protes warga. Pramono mengatakan pemantauan lewat udara untuk mengetahui persis lokasi mana yang terendam.

“Saya sudah keliling seluruh Jakarta. Walaupun ada yang protes pakai helikopter. Kenapa pakai helikopter? Ya kalau pakai helikopter kan memang kita ingin melihat tempat-tempat yang mana masih potensi untuk terjadi penyumbatan atau nggak,” kata Pramono kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).

Pramono menyebut bisa melihat daerah di sekitar Jakarta yang masih terendam banjir. Dia mengatakan butuh penanganan serius saat melihat banjir di Bekasi karena air tidak bisa dikeluarkan karena minim pompa.

“Dengan demikian, kami sudah keliling. Saya sudah melihat secara keseluruhan bahkan sampai ke Bekasi. Kenapa? Karena airnya tidak bisa dikeluarkan. Pompanya tidak ada,” ujarnya.

Simak Video: Naik Helikopter, Gubernur Pramono Tinjau Banjir Jakarta

(azh/idn)

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Membagikan
Exit mobile version