Jumat, Oktober 11

Jakarta

Ada berbagai alasan soal kenapa manusia belum pernah bertemu dengan alien. Salah satu alasan potensialnya adalah peradaban mereka sudah lama punah. Itulah hipotesis dari penelitian baru di arXiv yang masih perlu ditinjau.

Melansir IFLScience, peradaban alien sudah lama hilang jauh sebelum kehidupan di Bumi bermula. Kemungkinan, planet mereka harus mengalami kehancuran karena perubahan iklim atau hal lainnya yang membuat tempat tinggal mereka tidak layak huni.

Kemungkinannya dikarenakan pembuangan panas yang berujung pada kerusakan planet. Peradaban dengan teknologi tinggi akan selalu mengalami masalah hal ini. Tidak peduli seberapa efisien generator energi yang dibuat, tetap akan ada limbah panas yang disebabkan.


“Analisis kami menunjukkan bahwa, jika laju pertumbuhan energi sekitar 1% per tahun, masa hidup maksimal teknosfer tersebut bersifat sementara dibandingkan dengan evolusi bintang,” tulis tim tersebut dalam makalah mereka.

“Batas atas masa hidup teknosfer relatif tidak sensitif terhadap jenis spektrum bintang, dan durasinya hanya ratusan tahun,” lanjutnya.

Apabila peradaban alien hanya berlangsung selama ratusan atau ribuan tahun, dan kehidupan ini langka ditemukan, maka ini dapat menjadi potongan jawaban dari Fermi Paradox. Paradoks fermi adalah paradoks bahwa adanya suatu peradaban ekstraterestrial yang lebih cerdas dari kehidupan di Bumi, namun tidak didukung bukti ilmiah.

Dengan begitu, apabila suatu saat kita menerima sinyal dari peradaban alien, mungkin saja ketika itu mereka sudah tidak ada — atau sudah lama mati.

Selain itu, tim peneliti juga punya perkiraan lain. Menurut mereka, peradaban maju alien terus berusaha memerangi kelebihan produksi panas ini. Caranya dengan mengubah atmosfer dengan aerosol, mengubah bintang mereka, atau mendorong planet mereka ke orbit yang lebih aman.

Mereka menambahkan bahwa peradaban dapat secara drastis lebih panjang umur dengan belajar hidup sesuai kemampuan mereka dan mengurangi konsumsi energi.

“Jika suatu spesies telah memilih keseimbangan, telah belajar hidup selaras dengan lingkungannya, spesies itu dan keturunannya dapat bertahan hidup mungkin hingga satu miliar tahun,” kata astrofisikawan Manasvi Lingam dan rekan penulis penelitian tersebut kepada Live Science.

(ask/afr)

Membagikan
Exit mobile version