Jakarta –
Grup band legendaris death metal Tanah Air Grausig bikin geger lagi di dunia musik Indonesia dengan merilis album bertajuk Doomsday, yang kental dengan suasana old school era 90-an.
Demo Grausig pada 1994 dan 1995 dibuat untuk bahan promosi ke berbagai stasiun radio. Di era tersebut memang belum ada perusahaan rekaman indie, bukan hanya itu pada era tersebut juga belum hits media sosial dan tercipta kata indie.
Dengan kerja kerasnya, grup band yang sudah berusia 35 tahun itu bisa mencuri perhatian program musik cadas Rock and Rhythm, Mustang FM (Jakarta) serta GMR (Bandung) dan nggak cuma itu, mereka kerap mengisi panggung-panggung musik keras di Jabodetabek hingga Bandung.
Grausig pada 1994 diisi dengan personel Jorghie (gitar dan vokal), Yahya Wacked ex Sucker Head (gitar), dan mendiang Robin Hutagaol ex Sucker Head, Noxa (drum). Pada 1995 formasi mereka berubah dengan James (vokal), Yahya (gitar), Bobby (bass) serta Denny Zahuri (drum).
Grup band yang memiliki lagu antara lagi Di Belakang Garis Musuh itu memiliki alasan, mengapa sampai akhirnya merilis kembali album dua demo yang sempat hilang.
“Sebenarnya CD album Doomsday ini tidak bisa disebut rilisan ‘reissue’ mengingat kedua demo tersebut tak pernah diedarkan secara resmi. Apa yang kami lakukan adalah demi menyelamatkan arsip yang terjadi dalam sejarah awal komunitas underground,” ucap Hardy dari label Zim Zum Entertainment dalam keterangan yang diterima detikcom, Kamis (7/11/2024).
Tidak banyak perubahan dalam demo album yang sekarang dirilis. Mereka melakukannya agar pencita CD Grausig Doomsday bisa mendapatkan pengalaman menikmati musik bergenre death metal era 90-an. Proses pengerjaan cover album juga dibuat sangat serius karena mewakili karakter Grausig yang dalam bahasa Jerman memiliki arti mengerikan.
Meski personel pendiri Grausig sudah tidak ada dalam band, namun grup cadas yang kini dipunggawai oleh Adam Fauzan (vocal), Mame (guitar), Robby Agam (guitar), Rusdi Gaver (bass) serta Denny Zahuri (drums) masih terus eksis untuk berkarya.
Dalam CD ini nantinya akan ada 11 lagu yang terdiri dari karya-karya lawas Grausig di era 90-an. Album tersebut sudah dirilis pada 6 November 2024 dengan harga Rp 66.600 dan akan ada booklet delapan halaman sebagai trailer buku tentang Yahya Wacked & Grausig, yang sedang digarap oleh Zim Zum Entertainment.
(wes/dar)