Minggu, Juli 7

Jakarta

Seorang pria 32 tahun di China mengalami ejakulasi dini selama kurang lebih dua tahun. Kasus ini dipublikasikan dalam jurnal Archives of Sexual Behaviour.

Ejakulasi dini merupakan suatu kondisi saat seseorang mengalami orgasme dan mengeluarkan air mani lebih cepat dari yang diinginkan. Umumnya, itu hanya membutuhkan waktu kurang dari satu menit setelah memulai hubungan seks.

Penyebab disfungsi ereksi ini sangat bervariasi, seperti terkait hormon tertentu hingga faktor psikologis terkait stres atau kecemasan. Namun, dalam kasus ini, ejakulasi dini yang dialami pasien kemungkinan besar disebabkan adanya kista di dekat sumsum tulang belakangnya.


Kondisi pasien

Saat mengalami ejakulasi dini, kondisi pria tersebut perlahan memburuk dan akhirnya disertai dengan ereksi berkepanjangan tanpa adanya rangsangan. Itu sebuah fenomena yang secara medis dikenal sebagai priapisme.

Ia juga mengalami nyeri di panggulnya serta nyeri saat ejakulasi. Dua tahun mengalaminya, pria itu memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Dokter kemudian melakukan pemindaian dengan magnetic resonance imaging (MRI) pada pasien tersebut. Hasilnya, terlihat adanya ‘satu lesi oval’ di sekitar bagian bawah tulang belakang lumbal dan bagian awal sarkum, yaitu tulang yang menyatu di dasar tulang belakang.

Dikutip dari Live Science, diketahui lesi tersebut adalah kista Tarlov yaitu sejenis kantung berisi cairan yang bisa terbentuk di sekitar sarkum. Namun, dalam laporan kasus ini tidak disebutkan penyebab pasti dari kista yang dialami pasien.

Tindakan yang dilakukan

Para dokter menilai tingkat keparahan ejakulasi dini pria tersebut dengan kuisioner tentang gejala-gejalanya.

“Berdasarkan penilaian ini, pasien mengalami ejakulasi dini yang jelas dan nyeri parah di sekitar panggul. Oleh karena itu, diperlukan perawatan bedah segera,” tulis dokter dalam laporan tersebut.

Setelah kista diangkat seluruhnya melalui operasi, ejakulasi dini dan nyeri di sekitar panggul berkurang secara signifikan. Pria tersebut diperiksa selama enam bulan pasca operasi, dan melaporkan kemajuan yang signifikan.

“Ketika pasien menemui dokter karena ejakulasi dini, gejala saraf dan pemeriksaan dengan bantuan gambar yang efektif sering kali diabaikan selama diagnosis pengobatan,” kata dokter.

“Menurut pendapat kamu, pemeriksaan tulang belakang dan struktur di sekitarnya harus dipertimbangkan setelah dokter mengesampingkan kemungkinan penyebab lain pada pria sehat yang baru-baru ini mengalami ejakulasi dini. Jika kasus ejakulasi dini dikaitkan dengan kista Tarlov, operasi pengangkatan benjolan tersebut dapat membantu,” jelasnya.

Membagikan
Exit mobile version