Jumat, September 27


Jakarta

Bukannnya tanpa masalah, ajang MotoGP Mandalika 2024 masih menyisakan PR besar terkait akomodasi dan juga konektivitas.

“Bicara akomodasi dan connectivity ini suatu PR yang menurut saya memang harus jangka panjang dan effort berbagai kementerian dan lembaga untuk memperbaiki ini di berbagai destinasi di Indonesia,” ujar Maya Watono, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney dalam acara detikPagi, Kamis (26/9/2024).

Menurut Maya, pembangunan akomodasi itu memang tidak bisa cepat dan mudah, namun progresnya tetap ada setiap tahunnya.


“Nah pembangunan akomodasi ini kan memang tidak semudah itu. Kita butuh investor, kita butuh investment untuk membangun. Menurut saya, Mandalika ini sudah cenderung cukup relatively cepat, karena kita lihat banyak sekali pertumbuhan vila-vila, maupun hotel-hotel bintang 3 bintang 4, bahkan homestay-homestay yang diconvert untuk event ini, jadi menurut saya perkembangan cukup cepat,” urai Maya.

Soal akomodasi, hukum permintaan dan penawaran juga melahirkan fenomena naiknya harga kamar hotel jelang MotoGP Mandalika 2024. Maya pun tidak bisa memungkiri itu. Namun pemerintah pusat bersama daerah bisa membantu untuk meregulasi masalah itu.

“Memang tidak bisa dipungkiri, perkembangan ini kita bicara Demand dan supply, pastinya harga akan mahal saat suplainya itu sedikit. Jadi ini yang kita juga bekerja sama dengan pemerintah daerah, kita menghimbau pemerintah daerah untuk meregulasi ini agar ke depan wisatawan tidak kapok gitu,” kata Maya.

Direktur Pemasaran & Pariwisata InJourney Maya Watono. Foto: Anisa Indraini/detikcom

Karena jika tidak diregulasi, takutnya wisatawan yang datang ke Mandalika akan kapok kalau harga kamar hotelnya terlalu mahal. Maka dari itu, InJourney bekerja sama dengan pemerintah daerah menghimbau seluruh pihak supaya event ini bisa meningkat, harganya yang sewajarnya saja.

“Kenaikan enggak mungkin enggak terjadi ya, tidak dipungkiri. Tapi maksudnya kalau naiknya dalam jangka wajar, masih make sense, masih bisa ditolerir, itu sih fine banget,” pungkas Maya.

Sedangkan masalah konektivitas, ajang internasional MotoGP Mandalika 2024 ini justru akan makin menarik maskapai untuk membuka rute penerbangan baru ke Lombok.

“Memang tidak bisa semudah membalikkan sebelah tangan hanya dengan event, tapi event seperti ini sebenarnya adalah katalis untuk melakukan perubahan. Perubahan dari sisi konektivitas. Dengan adanya event ini, kita punya International Connectivity, dari sisi bandara dan dari sisi airlines,” tutup dia.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version