Senin, Oktober 7


Jakarta

Perburuan harta karun burung berupa hantu emas selama 31 tahun di Prancis ditutup. Pemburu yang menemukan sedang

Melansir AP, Senin (7/10/2024), perburuan itu resmi ditutup pada Kamis (3/10). Pengumuman itu disampaikan oleh akun sosial media resmi pencarian harta karun tersebut. Akun itu menjelaskan bahwa token yang dibutuhkan untuk mengklaim hadiah utama telah ditemukan.

Lewat situs resmi, Michel Becker, si penulis buku teka-teki itu, mengimbau pemburu untuk tidak menggali lubang di lahan milik publik ataupun pribadi tanpa izin.


“Jangan menggali! Kami mengonfirmasi bahwa tanda countermark (yang dibutuhkan) Golden Owl telah ditemukan tadi malam,” demikian peringatan dalam aplikasi chatting Discord yang memiliki puluhan ribu pengikut permainan tersebut.

“Oleh karena itu, tidak ada gunanya untuk terus menggali,” sambung pengumuman tersebut

Mereka yang mengklaim telah menemukan token tersebut pun sedang dikonfirmasi lebih lanjut.

Perburuan bertajuk “On the Trail of the Golden Owl” itu dimulai pada 1993 dan menarik minat ribuan penggemar di seluruh Prancis. Para peserta diharuskan memecahkan 11 teka-teki dalam buku panduan, ditambah satu teka-teki rahasia untuk menemukan lokasi token tersebut.

Perburuan itu bermula dari sebuah buku teka-teki yang ditulis oleh penulis Régis Hauser dan seniman Michel Becker. Dari sebuah buku, bahkan tercipta lah 200 ribu pemain dari Prancis atau bahkan luar negeri yang dikenal sebagai “owlers”.

Dalam sebuah film dokumenter di YouTube, Becker menjelaskan bahwa ia mengawasi dan mendanai pembuatan hadiah tersebut. Hadiah utamanya adalah patung burung hantu yang terbuat dari 3 kilogram emas dan 7 kilogram perak, serta serpihan berlian di bagian mukanya.

Hauser, yang merupakan seorang arsitek intelektual teka-teki, awalnya menggunakan nama pena sebagai Max Valentin. Itu dilakukannya untuk menghindari para pemburu harta. Hingga kemudian ia meninggal pada 2009.

Sebelum meninggal Hauser dan Becker memutuskan untuk mengubur replika burung hantu dan menyimpan yang asli di tempat yang aman. Saat ini, harta karun tersebut diperkirakan senilai 150.000 euro atau sekitar Rp 2,58 miliar.

Siapapun penemunya harus menyerahkan replika burung hantu tersebut beserta jawaban dari semua teka-teki yang ada di dalam buku.

Selesainya permainan ini pun membawa kesedihan bagi para penggemar lainnya di Discord.

“Saatnya mengeluarkan tisu,” tulis penggemar.

“Ini adalah akhir dari sebuah era,” tambah yang lain.

Media Prancis juga menyebut perburuan itu adalah salah satu perburuan yang terpanjang.

“Saya kecewa karena saya pikir saya sudah dekat, tetapi pada saat yang sama saya lega karena perburuan ini telah berakhir,” ujar salah satu peserta dari selatan Prancis kepada radio France Inter.

Pria berusia 30 tahun itu mengatakan bahwa ia telah menghabiskan seluruh akhir pekannya selama dua tahun terakhir untuk mencari burung hantu tersebut. Bahkan, ia mengaku terkadang harus menggali di tengah malam.

Sementara itu, menurut film dokumenter tahun 2021, konsep ini terinspirasi dari The Masquerade, sebuah buku teka-teki tahun 1979 karya Kit Williams, di mana para pemburu juga harus memecahkan sejumlah teka-teki untuk menemukan seekor kelinci emas.

(wkn/fem)

Membagikan
Exit mobile version