Jakarta –
Denada saat ini hanya bisa mengucap syukur melihat Aisha Aurum. Setelah dua tahun menjalani kemoterapi, kini Aisha sudah berangsur-angsur bisa menjalani kehidupan seperti anak-anak remaja lainnya di Singapura.
Saat ini Aisha sudah berusia 12 tahun dan akan naik ke kelas 5 SD. Aisha pindah ke Singapura karena harus menjalani pengobatan leukemia.
Empat tahun sudah berlalu, Aisha menyelesaikan kemoterapinya. Akan tetapi, Denada masih ekstra menjaga Aisha.
Denada mengatakan putrinya mengidap eksim atau kondisi peradangan pada kulit yang menimbulkan gatal dan bercak merah. Oleh karena itu, Denada sangat menjaga kulit Aisha yang sensitif.
“Dokternya bilang karena respons imun tubuhnya dia ditekan selama dua tahun dengan kemo. Saat kemonya berhenti imun tubuhnya seperti beraksi,” cerita Denada di studio Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Rabu (6/11/2024).
Selain kulit, kemoterapi juga berimbas pada kekuatan kaki Aisha. Sehingga Aisha masih harus pelan-pelan menjalani kegiatan sehari-harinya.
“Semua harus kita jaga banget yang sensitif. Yang lain adalah kekuatan kakinya dia kena pengaruh juga. Banyak anak-anak yang jalani kemo sekian lama kakinya lebih lemah, gampang jatuh, gampang kesandung, gampang capek,” ungkapnya.
Mantan istri Jerry Aurum itu ingat momen saat dirinya bingung. Ketika itu, Denada sudah ada kontrak pekerjaan dan harus pulang ke Indonesia. Namun, pada saat bersamaan Aisha drop dan menjalani rawat inap.
“Ada di satu masa Aisha drop banget, diopname, aku harus ke Indonesia di hari yang sama, harus kerja sudah kontrak. Aku sudah kayak rungsing sendiri. Aku harus ke Indonesia, sudah kontrak, tapi anak ini lagi diopname, lagi drop banget,” tuturnya.
Aisha dari tempat tidur menyadari kegalauan Denada. Aisha bertanya langsung kepada Denada dan memberikan ucapan yang membuatnya sangat terharu.
“Dia nangkep itu. Dia dari tempat tidur tanya, ‘Ibu kenapa?’. Aku bilang, ‘Aku bingung karena malam ini aku harusnya pulang ke Indonesia, harus kerja’. Dia bilang gini, ‘Siapa yang mau dapat rezeki?’. Aku bilang, ‘Aku’. ‘Siapa yang mau dikasih Allah kerja?’. ‘Aku’,” saat itu Aisha memberinya semangat untuk tetap bekerja.
“Allah sudah mempersiapkan semuanya untuk diri aku. She is my life, penyelamat hidupku,” ungkapnya.
(pus/dar)