Minggu, November 17


Jakarta

Sebuah kejadian mengerikan terungkap baru-baru ini. Sebuah alat tertinggal di mesin pesawat super besar Qantas, Airbus A380, selama ratusan jam terbang.

Mengutip SCMP, Sabtu (16/11/2024), investigasi yang dilakukan oleh Australia untu mengungkapkan bahwa perangkat tersebut telah berada di dalam salah satu dari empat mesin pesawat sejak Desember lalu.

Sebuah pesawat Airbus A380 milik maskapai penerbangan Qantas telah terbang selama ratusan jam sebelum ditemukan sebuah alat yang tertinggal di dalam salah satu mesinnya.


Insiden ini terungkap pada hari Kamis (14/11) dalam laporan investigasi Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) yang menyatakan bahwa sebuah alat dari bahan nilon dengan panjang 1,25 meter ditemukan terselip di dalam mesin pesawat saat dilakukan pemeriksaan perawatan terjadwal di Los Angeles pada tanggal 1 Januari lalu.

Kota di California tersebut merupakan salah satu dari empat destinasi yang dilayani oleh jet A380 milik maskapai penerbangan Australia tersebut.

Investigasi ATSB menemukan bahwa alat tersebut telah berada di dalam salah satu dari empat mesin pesawat tersebut sejak pemeriksaan perawatan sebelumnya pada tanggal 6 Desember tahun lalu.

Laporan tersebut menambahkan bahwa jet superjumbo tersebut telah terbang selama 34 siklus, atau 294 jam, dengan alat berbahan nilon tersebut di dalam mesin.

“Puing-puing benda asing yang rusak dapat menjadi ancaman yang signifikan bagi pengoperasian pesawat secara aman,” kata laporan tersebut dalam simpulannya.

Penyelidikan tersebut mengatakan bahwa seorang teknisi meninggalkan alat tersebut di saluran masuk mesin karena mereka yakin bahwa alat tersebut akan dibutuhkan oleh orang lain di lain waktu. Inspeksi berikutnya setelah tugas mereka gagal menemukan alat tersebut.

Tak melakukan prosedur pencarian alat hilang

“Investigasi ATSB menemukan bahwa teknisi perawatan tidak menyadari bahwa alat tersebut telah ditinggalkan di dalam wadah mesin kompresor tekanan rendah saat melakukan pemeriksaan benda asing pada saat menyelesaikan tugas pemeriksaan borescope,” ujar Komisaris Utama ATSB, Angus Mitchell.

“Lebih jauh lagi, teknisi perawatan tidak memulai prosedur pencarian alat yang hilang setelah alat tersebut diidentifikasi sebagai benda yang hilang, dan teknisi yang melakukan sertifikasi melepas pesawat usai diservis dengan alat tersebut yang tidak ditemukan,” imbuh dia.

Kata ATSB, setelah alat tersebut ditemukan, Qantas Engineering memberi pengarahan kepada staf tentang pentingnya mengembalikan semua alat.

(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version