Minggu, Oktober 20

Jakarta

Profit TSMC, perusahaan pembuat chip terbesar dunia, meroket hingga 54% selama Q3 2024 yang terjadi berkat permintaan chip AI yang terus meningkat.

TSMC memang tak punya chip AI sendiri, namun mereka melayani pembuatan chip AI dari perusahaan seperti Apple dan Nvidia. Alhasil mereka pun bisa menikmati keuntungan finansial dari meningkatnya popularitas AI di berbagai industri.

Meningkatnya profit TSMC ini juga berdampak pada nilai saham mereka yang langsung meningkat 10% setelah pengumuman tersebut, demikian dikutip detikINET dari CNBC, Minggu (20/10/2024).


Tercatat pemasukan bersih mereka selama Q3 2024 adalah USD 23,5 miliar, meningkat 36% secara year on year, serta gross margin yang meningkat menjadi 57,8% selama kuartal antara Juli-September tersebut.

“Berdasarkan outlook bisnis yang ada saat ini, kami memperkirakan pemasukan Q4 berkisar antara USD 26,1 miliar hingga USD 26,9 miliar, yang merepresentasikan peningkatan sekuensial 13% atau meningkat 35% year over year pada titik tengah,” kata CFO TSMC Wendell Huang dalam earning call dengan para investornya.

Dalam keterangan tersebut TSMC juga mengakui kalau bisnis mereka terkerek oleh permintaan ponsel dan terkait AI yang kuat untuk teknologi 3nm dan 5nm mereka.

Sebelumnya CEO TSMC C.C. Wei juga menekankan bahwa permintaan AI yang ada saat ini benar-benar nyata. Mereka pun merasakan pertumbuhan yang sangat untuk semuanya yang ada di industri ini.

“Kami berbicara dengan konsumen kami setiap waktu, termasuk konsumen hyperscaler kami yang membangun chip sendiri. Dan hampir semua inovator AI saat ini bekerja sama dengan TSMC,” jelas Wei.

Mereka pun kini berencana menggelontorkan capital expenditure (capex) yang lebih tinggi dari USD 30 miliar untuk tahun ini. Tercatat capex TSMC juga meningkat hingga USD 6,4 miliar pada Q3, sementara pada kuartal sebelumnya adalah USD 6,36 miliar.

(asj/rns)

Membagikan
Exit mobile version