Senin, Maret 17

Jakarta

Perusahaan keamanan siber kini mulai mengandalkan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan deteksi malware dan kebocoran. Tapi di saat yang sama, hacker juga memanfaatkan AI untuk mengembangkan metode serangan baru.

Head of Consulting Ensign InfoSecurity Indonesia Adithya Nugraputra mengatakan AI menjadi salah satu dari enam tren ancaman siber utama di tahun 2023. Pasalnya teknologi yang sedang populer ini dipakai untuk mempermudah pekerjaan attacker.

“Jadi kita lihat tren penyerang mereka menggunakan AI terutama dari bagian pengintaian atau bagian awal,” kata Adithya dalam media briefing di Jakarta, Rabu (15/5/2024).


“Biasanya langkah-langkah hacking mulai dari dia cari tahu dulu targetnya siapa, company-nya apa, pakai sistemnya apa. Nah itu kita sebut reconnaissance atau pengintaian. Dia bisa pakai AI untuk ambil banyak data lalu melakukan pengintaian dengan automation, dengan mudah,” sambungnya.

Selain itu, Adithya menjelaskan attacker juga menggunakan AI untuk membuat serangan phishing jadi lebih meyakinkan dan spesifik. Misalnya dengan mempelajari bahasa dan cara penulisan di sebuah organisasi atau bisnis, hingga mengetahui topik apa yang sedang ramai dibicarakan karyawan di perusahaan tersebut.

AI juga dipakai untuk mengembangkan senjata siber baru bernama polimorfisme. Senjata siber baru ini bisa membuat kode di dalam malware terus berubah-ubah sehingga perusahaan penyedia layanan siber kesulitan melacaknya.

Perusahaan yang mulai mengadopsi AI juga turut menjadi target serangan siber. Ensign menemukan attacker mulai mencari kelemahan sistem AI milik perusahaan agar bisa memanipulasi output sistem tersebut.

Masih terkait dengan AI, deepfake juga menjadi salah satu ancaman siber utama di tahun 2023. Ini menjadi masalah besar terutama menjelang pemilu karena teknologi ini dimanfaatkan untuk menyebarkan misinformasi dan disinformasi guna mempengaruhi opini publik.

“Ini ke depannya kita lihat itu akan terus untuk misinformation, disinformation di mana pemerintah harus melakukan monitoring yang lebih dalam lagi untuk bisa mengedukasi publik dari misinformasi dan disinformasi,” pungkas Adithya.

Simak Video “Polisi Ciduk ‘Hacker’ Penjual Akses untuk Situs Judi Online Terblokir
[Gambas:Video 20detik]

(vmp/fay)

Membagikan
Exit mobile version