Jumat, November 15

Jakarta

Kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif yang dipelopori OpenAI, Google, dan Microsoft dikhawatirkan bisa menggusur pekerja manusia. Perusahaan software enterprise SAP memiliki kekhawatiran yang sama, namun menurut mereka efek AI generatif di bursa kerja tidak terlalu signifikan.

Chief AI Officer SAP Philipp Herzig mengatakan AI generatif saat ini memang sudah bisa melakukan beberapa pekerjaan, termasuk menulis dan memperbaiki kode. Tapi untuk pekerjaan seperti membuat software misalnya, AI saja tidak cukup karena dibutuhkan sentuhan manusia.

“Sebenarnya, untuk membuat software yang bagus merupakan pekerjaan yang sangat kreatif karena kalian harus selalu berpikir, ‘Oh, apa hal yang harus dilakukan selanjutnya?'” kata Herzig dalam media roundtable virtual, Rabu (20/3/2024).


“Mungkin kalian perlu bicara dengan pelanggan dan memikirkan apa yang harus kalian lakukan. Memang itu (AI) bisa memperbaiki kode untuk kalian tapi kalian harus menggunakan waktunya untuk memikirkan bagaimana kita merancang fitur selanjutnya, apa yang diinginkan customer,” sambungnya.

Komentar Herzig turut diamini oleh Managing Director SAP Labs Singapore Manik Saha. Menurutnya hubungan interpersonal dan kreatif masih sangat penting dan sulit digantikan oleh AI.

Dalam kesempatan yang sama, President & Managing Director SAP Southeast Asia Verena Siow justru mengatakan investasi yang besar di sektor AI generatif justru akan menciptakan lapangan kerja baru.

“Itu artinya hal yang harus kita pikirkan sekarang adalah ekosistem hingga pemerintah bagaimana kita melatih ulang dan upskilling tenaga kerja. Karena itu tidak hanya akan tersedia begitu saja kan?” ujar Siow.

Siow menambahkan AI generatif bisa dimanfaatkan untuk membantu meringankan pekerjaan karyawan. Misalnya AI bisa mengerjakan pekerjaan yang sifatnya remeh, sehingga karyawan bisa fokus melakukan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tinggi.

“Kita akan beralih dari pekerjaan membosankan ke pekerjaan yang higher value, dan itu juga akan menghadirkan tenaga kerja yang lebih terampil dan bisa mengangkat ekonomi,” pungkasnya.

Simak Video “Kominfo Sebut SE AI Sifatnya Soft Regulation, Pelengkap UU ITE
[Gambas:Video 20detik]

(vmp/fay)

Membagikan
Exit mobile version