Selasa, September 24


Jakarta

Toyota Agya dan Calya harusnya menggunakan BBM dengan RON 92 sekelas Pertamax cs. Lalu apa jadinya kalau Agya dan Calya sering dikasih ‘minum’ Pertalite?

Mobil di segmen Low Cost Green Car (LCGC) seharusnya tak diisi BBM sembarangan. Rekomendasi jenis BBM pada mobil-mobil di segmen LCGC juga tertuang dalam Peraturan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi tinggi nomor 29/IUBIT/PER/9/2014.


Tercantum dalam BAB IIIA Perihal Penandaan, butir 4 aturan bahan bakar LCGC disebutkan bahwa. Informasi penggunaan bahan bakar sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a sebagai berikut:

– Untuk kendaraan bermotor dengan motor bakar cetus api berbunyi ‘gunakan bahan bakar minimal Octane Number 92, dan
– Untuk kendaraan bermotor dengan motor bakar nyala kompresi berbunyi ‘gunakan bahan bakar minimal Cetane Number (CN) 51

Selanjutnya di bagian belakang mobil-mobil LCGC juga terdapat stiker yang menyatakan mobil tersebut menggunakan BBM RON 92. Pada kenyataannya, dalam pantauan detikOto di sejumlah SPBU, masih ada mobil penghuni segmen LCGC mengisi BBM dengan angka oktan lebih rendah yaitu Pertalite (RON 90). Apa dampaknya?

Diungkap Aftersales Support Dept. Head Auto2000 Yusuf Bahtiar efek menggunakan BBM tak sesuai dengan peruntukkannya itu dapat membuat mesin mengelitik. Hal itu bisa diketahui dari suara mengelitik yang timbul saat mobil berjalan.

“Kami tetap menyarankan Pertamax karena angka oktannya sudah pas, pembakarannya lebih smooth, kalau misalkan angka oktannya kurang, pembakarannya nggak tepat ya jadi knocking dan segala macam,” ungkap Yusuf ditemui belum lama ini.

Yusuf menambahkan bahwa penggunaan BBM yang sesuai dengan peruntukannya itu justru menunjang kinerja mesin mobil. Pun di buku panduan manual Toyota Agya maupun Calya, penggunanya dianjurkan untuk mengisi bahan bakar bensin tanpa timbal dengan angka oktan 92 atau lebih tinggi guna mendapat performa yang diinginkan.

“Sekali lagi kalau kita fokus ke performance kenyamanan dan segala macam (isi Pertamax), engine ngelitik karena angka oktannya di bawah,” tukas Yusuf.

Simak juga Video ‘Daftar SPBU yang Sulap BBM Pertalite Jadi Pertamax’:

[Gambas:Video 20detik]

Saksikan Live DetikPagi:

(dry/din)

Membagikan
Exit mobile version