Jakarta –
Acer Manufacturing Indonesia (AMI) mengadopsi teknologi artificial intelligence (AI) dalam memproduksi produk-produknya. Meski begitu, mereka menyatakan tidak akan mengurangi jumlah tenaga kerjanya.
“Penggunaan maupun adopsi atas artificial intelligence itu tidak berdampak pada pengurangan tenaga kerja, karena fokus dari artificial intelligence itu sendiri adalah efisiensi dan productivity,” kata Operational Senior Director of Acer Indonesia, Parman Iskak, dalam acara Factory Visit AMI di Kawasan Marunda Center, Bekasi, Jabar, Rabu (11/12/2024).
Parman menyinggung soal jumlah produksi AMI meningkat setelah ekspansi di area seluas 10 ribu meter persegi. Dari yang sebelumnya 600 ribu unit, sekarang produksinya menjadi 1,2 juta unit per tahun.
Dirinya menjelaskan, peningkatan tersebut bisa terjadi karena penggunaan AI. Selain itu, alasan lainnya ialah karena perusahaan punya mesin produksi lebih modern, sehingga menambah efisiensi dan produktivitasnya.
“Sedangkan jumlah tenaga kerjanya sendiri, tahun ini harusnya setelah kami melakukan ekspansi malah bertambah. Jadi tidak ada pengurangan malah bertambah,” tegas Parman.
Parman mengungkapkan, saat ini AMI didukung oleh ratusan tenaga kerja, baik itu dari level operator maupun quality control. Nah peningkatan tenaga kerja setelah ekspansi berkisar 30%-40% karyawan.
Untuk teknologi AI yang dimaksud Parman, nantinya membantu para karyawan dalam melakukan perakitan produk. Jadi nanti di meja conveyer, pemeriksaan barang tidak mengandalkan mata telanjang, tapi menggunakan AI berbasis kamera.
“Jadi kamera itu yang akan menyatakan bahwa produk ini sudah dirakit dengan sempurna, produk ini belum dirakit sempurna. Jadi kamera itu yang akan memberitahukan kita,” jelas Parman.
Penggunaan AI ini amat membantu, karena mempercepat proses pembuatan produk. Disampaikan oleh salah satu perwakilan saat tour pabrik, AI Camera Inspection ini mempersingkat waktu pengecekan yang tadinya butuh empat sampai delapan menit, kini hanya lima detik.
(hps/fay)