Senin, Oktober 7


Jakarta

CEO Arsari Group sekaligus adik Prabowo Subianto Hashim S. Djojohadikusumo memastikan dirinya tidak akan masuk ke dalam kabinet Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Diketahui saat ini Hashim sendiri merupakan Ketua Satgas Perumahan dalam tim transisi pemerintahan. Ia banyak berkecimpung dalam penyusunan program-program perumahan era Prabowo, termasuk rencana pembangunan 3 juta rumah per tahun.

Meski banyak berkecimpung dalam penyusunan dan perencanaan program, Hashim menekankan bahwa dirinya tidak akan menduduki posisi sebagai menteri. Dengan demikian, masih ada satu kursi kosong tersisa.


“Saya tidak akan ikut kabinet, tidak menjadi menteri. Berarti satu kursi menteri masih kosong,” kata Hashim, dalam acara Diskusi Ekonomi bersama Pengusaha Internasional Senior, di Menara Kadin, Jakarta, Senin (7/10/2024).

“Saya kira saya cukup susun konsep pemerintah yang akan dating,” sambungnya.

Lebih lanjut Hashim menjelaskan, pemerintahan Prabowo telah menyiapkan sejumlah program prioritas lewat Asta Cita. beberapa di antaranya ialah program 3 juta rumah per tahun dan program makan bergizi gratis (MBG).

Untuk program 3 juta rumah sendiri, Hashim menjelaskan, akan dibangun sebanyak 2 juta unit rumah di pedesaan dan pesisir serta 1 juta unit apartemen di perkotaan setiap tahun.

“Pak Prabowo 2 juta unit rumah di pedesaan reserve for UMKM, BUMDes dan koperasi. Untuk konglomerat yang punya perusahaan konstruksi silahkan di kota. Kita mau bangun 1 juta unit apartemen tiap tahun di kota,” terangnya.

Menurut Hashim, saat ini data BTN mencatat ada 10,7 juta keluarga yang masih antre rumah. Lalu ada 27 juta keluarga penghuni Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) alias rumah kumuh. Dengan demikian, total ada 37 juta keluarga menunggu rumah layak huni.

Ia optimistis, program 3 juta rumah per tahun mampu mengatasi persoalan tersebut. Hashim juga yakin, program ini juga dapat mendorong geliat industri properti, khususnya perumahan, dan memberikan sumbangsih hingga 1% ke perekonomian RI.

“Target Prabowo 8% itu belum termasuk perumahan. Dengan perumahan kita bisa itu tambah 1% lebih, jadi 9% dan ada lain-lain yang kita rencanakan,” kata Hashim.

(shc/kil)

Membagikan
Exit mobile version