Minggu, Juli 7


Jakarta

Polisi mengungkap adik-kakak berinisial KS (17) dan PA (16) di Duren Sawit, Jakarta Timur, sudah merencanakan pembunuhan terhadap ayah kandungnya S (55). Keduanya pun dijerat terkait pembunuhan berencana.

“Terhadap mereka berdua dijerat Pasal 340 KUHP itu tentang pembunuhan berencana subsider 338 KUHP tentang pembunuhan. Pasal 340 itu ancamannya maksimal 20 tahun, 338 itu ancamannya maksimal 15 tahun,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Selasa (2/7/2024).

Saat ini keduanya sudah ditahan buntut kasus dugaan pembunuhan tersebut. Karena status keduanya anak di bawah umur, pihak kepolisian juga melibatkan stakeholder terkait.


“Dengan penetapan terhadap dua anak ini sebagai orang yang diduga melakukan tindak pidana pembunuhan berencana, Anak KS dan Anak PA telah dilakukan penahanan. Namun saat ini sedang dibantarkan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan observasi psikiatrikum,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, mulanya penyidik mengamankan anak KS (17) dalam kasus tersebut. Penyidikan pun berlanjut hingga didapati fakta PA (16), yang tak lain adalah adik kandung KS, juga terlibat dalam pembunuhan korban.

Pura-pura Tak Tahu Korban Meninggal

Remaja perempuan berinisial KS (17) tega membunuh ayahnya, S (55), di toko perabot di Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim). Saat ditangkap, KS sempat berpura-pura tidak mengetahui ayahnya meninggal.

“Berdasarkan informasi dari penyidik seperti itu, dia berpura-pura tidak tahu. Alasannya, mendapat informasi dari temannya bahwa bapaknya meninggal,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (26/6).

Saat itu, KS berada di lokasi berdalih dirinya dikabari temannya bahwa ayahnya sudah meninggal. Ade menyampaikan, polisi pun berusaha memeriksa KS hingga akhirnya dia mengakui perbuatannya.

“Diamankanlah tersangka di sebelah TKP toko perabot itu karena tersangka saat itu dengan alasan dapat informasi Bapaknya meninggal, akhirnya datang. Ya alasan dia, kata penyidik, mendapat informasi pokoknya meninggal,” jelasnya.

KS tega menusuk ayahnya menggunakan pisau dapur hingga akhirnya tewas. KS juga sempat mencuci pisau dapur tersebut untuk menutupi aksi sadisnya.

“Pisau dapur itu habis ngambil dari dapur, nusuk, dilawan, kemudian nusuk dua kali, kemudian dicuci. Sempat dicuci oleh anak KS ini,” tuturnya.

(wnv/aud)

Membagikan
Exit mobile version