Sabtu, Oktober 12


Jakarta

Satu pabrik tekstil ‘raksasa’ di Indonesia dikabarkan akan menutup pabriknya. Jika hal ini terjadi, maka akan ada puluhan ribu pekerja yang akan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Informasi tersebut diungkap oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi. Ia awalnya mengaku memperoleh informasi dari Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja, yang mengatakan bahwa bakal ada satu pabrik tekstil besar di Indonesia yang bakal tutup.

“Bener mas, itu kan dari pak Jemmy menginformasikan, perusahaan tersebut masih berjuang untuk bisa survive,” kata Ristadi saat dihubungi detikcom, Rabu (12/6/2024).


Ristadi enggan mengungkap identitas dan lokasi pabrik yang bakal tutup tersebut. Tapi, dia menjelaskan bahwa pabrik itu dinaungi oleh salah satu dari tiga emiten tekstil besar di Indonesia. Ketiganya adalah PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Duniatex, serta PT Pan Brothers Tbk.

“Intinya ada tiga emiten besar, (pabriknya) yang mana tadi saya belum berani menyampaikan karena masih berjuang untuk bertahan,” jelasnya.

“Ya kita liat progresnya sampai September tahun ini, kuat tidak emiten tekstil tersebut,” sambungnya.

Ristadi menjelaskan pabrik tersebut memiliki jumlah karyawan yang mencapai puluhan ribu orang. Di sisi lain, perusahaan yang menaungi pabrik itu sebetulnya sudah sejak 2021 melakukan PHK secara bertahap.

Ristadi lalu mengatakan bahwa perusahaan yang akan menutup pabrik itu saat ini sedang kesulitan mengontrol arus kas. Hal ini dikarenakan melesunya permintaan dari pasar global maupun pasar domestik.

“Bukan (pertama kali perusahaan ini melakukan PHK), perusahan ini cashflownya sudah berdarah-darah karena memang order turun drastis tadi dari ekspor maupun pasar domestik,” pungkasnya.

Awak detikcom pun berupaya menghubungi Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja. Namun, Jemmy tidak mengangkat saat dihubungi via telepon. Pesan yang dikirim lewat aplikasi perpesanan singkat juga tidak berbalas.

Lihat juga Video: Tak Perlu Tunggu Pensiun, Tapera Bisa Dicairkan saat Resign-PHK

[Gambas:Video 20detik]

(das/das)

Membagikan
Exit mobile version