Jakarta –
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) telah melakukan hitung-hitungan mengenai proyeksi penjualan mobil baru tahun depan. Menurut mereka, dengan adanya opsen pajak dan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen, maka sulit mencapai 1 juta unit setahun!
Chief Operating Officer (COO) PT HMID, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, jika dilihat melalui kacamata realistis, penjualan mobil baru tahun depan kemungkinan tak berbeda jauh dibandingkan tahun ini, yakni 800 ribuan unit setahun.
“Saya mungkin lebih konservatif (dibandingkan Gaikindo), kalau dengan usaha yang ada, kalau kita bisa jaga market 800 ribuan atau dekat 900 ribu, itu sudah the best. Jadi saya rasa penjualan 870-860 ribu unit (setahun) sudah terbaik untuk market Indonesia,” ujar Frans saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Hyundai Kona Electric N-Line. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto
|
Meski demikian, kembali lagi, PPN 12 dan opsen pajak belum sepenuh ketuk palu. Itulah mengapa, semua hitung-hitungannya masih berdasarkan perandaian. Menurutnya, dinamika yang terjadi bisa mengubah angkanya.
“Kita tunggu juklak juknisnya. Saat ini belum ada brand yang mau naikkan harga, kalau bisa absorb, itu akan di-absorb. Kalau harus dinaikkan, kita naikkan. Tapi sesuai kemampuan konsumen Indonesia,” ungkapnya.
Seandainya tahun depan pemerintah kembali menerbitkan aturan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP) seperti zaman pandemi, maka angkanya bisa berubah lagi. Dia mengingatkan, kebijakan tersebut harus merujuk pada kandungan lokal (TKDN) produk dan investasi perusahaan secara keseluruhan.
“Kalau semua APM mengeluarkan produk baru, saya rasa kustomer mau menggantikan kendaraannya. Apalagi ada insiatif-inisiatif kayak relaksasi pajak seperti pandemi dengan rujukan dua pertimbangan tadi,” kata dia.
Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sempat mengungkap, penjualan mobil di Tanah Air bisa drop ke level 500 ribu unit setahun ketika opsen dan PPN 12 disahkan. Namun, tak lama kemudian, mereka merevisi angkanya dan yakin tahun depan bisa tumbuh minimal 900 ribu unit setahun.
(sfn/lth)