Kamis, Oktober 10


Pati

Mampir di Pati, kamu bisa mencicipi aneka kuliner tradisional enak dengan suasana tempo dulu yang istimewa. Namanya Omah Kuno 1868 yang berdiri di bangunan Belanda!

Berkunjung ke daerah paling enak mencoba kuliner khas dengan cerita istimewa di baliknya. Dua pengalaman ini bisa kamu dapatkan di Omah Kuno 1868 yang berlokasi di jalan Diponegoro Pati. Dari pusat Kota Pati jaraknya lebih kurang 750 meter saja.

Seperti namanya, bangunan Omah Kuno nampak kuno terlihat dari depan. Di depan Omah Kuno tertera tulisan tahun berdirinya yaitu 1868. Bangunan rumah kuno ini masih terjaga dan terawat sampai sekarang.


Di Omah Kuno pengunjung bisa menikmati kuliner dan jajanan yang murah meriah. Tak hanya itu, kesan tempo dulu semakin bisa menambah daya tarik pengunjung untuk datang.

Lokasi kuliner Omah Kuno 1868 di Pati menyajikan suasana tempo dulu dengan kuliner murah meriah, Sabtu (5/10/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Di dalam Omah Kuno terdapat beberapa ruang. Ruang tengah terdapat koleksi benda-benda kuno dan tempat duduk bersama meja yang terbuat dari kayu.

Lalu di ruang sebelah juga ada tempat pertemuan hingga makan di dalam Omah Kuno. Di bagian belakang terdapat rumah Joglo yang luas. Pengunjung juga bisa menikmati kuliner di bawah rumah khas Jawa ini.

Salah satu pengunjung Yusan Septianingrum mengatakan beberapa kali berkunjung ke sini. Menurutnya Omah Kuno memiliki daya tarik karena suasana tempo dulu.

“Ini kan kesannya tempo dulu, bagus cocok untuk sekadar jajan atau mampir makan ke sini,” jelas Yusan kepada detikJateng, Sabtu (6/10/2024).

Pengunjung lainnya Rohim asal Winong mengaku, Omah Kuno jadi tujuan saat pergi ke kota Pati. Bahkan dia mengaku sering jajan di omah yang diklaim ada sejak tahun 1868.

“Kalau dulu sampai sekarang kalau ke Pati mampirnya ke sini, nasabah tempo dulu kuliner jajan murah meriah di sini,” jelasnya.

Lokasi kuliner Omah Kuno 1868 di Pati menyajikan suasana tempo dulu dengan kuliner murah meriah, Sabtu (5/10/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Kapten Omah Kuno 1868, Faisal Arya Rifaldo, mengatakan bangunan Omah Kuno berdiri sejak tahun 1868. Konon kata dia, Omah Kuno m sempat menjadi rumah dinas pegawai Belanda hingga pernah dijadikan puskesmas.

“Dulu bangunan ini adalah ada yang bilang puskesmas, ada yang bilang menjadi rumah dinas, rumah dinas waktu zaman penjajahan Bangsa Belanda yang ada di Pati,” jelas Faisal ditemui di lokasi.

Dia mengatakan Omah Kuno sejak dulu dikenal menjadi tempat jajan makanan. Menurutnya beberapa kali terjadi perubahan dan sekarang kembali menjadi Omah Kuno 1868.

“Konsep Omah Kuno ini berdiri pada tahun 1868, ya kita tetap dirawat namanya peninggalan waktu dulu ya dengan masa modern menjadi tradisional, tradisional menjadi modern, dan sekarang Omah Kuno identik dengan menjadi modern,” jelasnya.

Dia mengatakan ada banyak menu makanan dan jajanan ringan di sini. Seperti nasi pecel, soto, nasi goreng Jawa, hingga entok khas Omah Kuno. Harganya mulai dari Rp 5 ribu sampai Rp 35 ribu.

“Kalau paling banyak dicari ini ada spesial entok, itu ada entok asahan, goreng, ada entok bumbu rujak,” ungkap dia.

Faisal mengatakan pengunjung berdatangan dari wilayah Pati dan luar daerah. Pejabat daerah pun sering mampir ke Omah Kuno Pati.

Artikel ini sudah tayang di detikjateng dengan judul “Mencicipi Kuliner Murmer dengan Suasana Tempo Dulu di Omah Kuno 1868 Pati”

(sob/odi)

Membagikan
Exit mobile version