Kamis, September 26
Jakarta

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyampaikan hasil kajian terkait 10 tahun pemerintahan Jokowi selama 2014-2024. Hasilnya, LSI Denny JA menyebutkan 10 tahun pemerintahan Jokowi mendapat 7 rapor, yaitu 3 rapor biru, 1 rapor merah, dan 3 rapor netral.

“Jadi rapor Jokowi sejauh ini kita lihat bahwa dia mendapatkan 3 rapor biru, 1 merah, dan 3 netral. Dari data rapor ini, sebenarnya bisa kita nilai bahwa pemerintahan Jokowi itu adalah pemerintahan yang berhasil, mengapa? Karena ada 3 rapor biru, kemudian hanya 1 rapor merah dan kemudian ada 3 rapor netral,” kata peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa.

Hal itu disampaikan Ardian dalam hasil kajian LSI Denny JA berjudul ’10 Tahun Jokowi 2014-2024: Sukses atau Gagal’. Konferensi pers ini ditayangkan di YouTube LSI Denny JA Official.


Adapun metode yang dilakukan LSI Denny JA adalah berbasis data dan indeks dari lembaga internasional selama 2014-2024. Jika data dari lembaga internasional belum terbit pada 2014, maka digunakan data tahun 2013. Selain itu, jika data belum terbit pada 2024, maka menggunakan data 2023.

Penilaian yang dipilih berdasarkan hasil indeks yang dibuat oleh berbagai lembaga indeks dunia di bidang ekonomi, politik, hukum, dan sosial. LSI Denny JA memilih 6 indeks dan data terkait produk domestik bruto (PDB) dan PDB per kapita. Kemudian, dari hasil indeks tersebut LSI Denny JA melihat posisi Indonesia sebelum dan setelah Jokowi menjabat tahun (2014-2024), apakah mengalami kenaikan, penurunan, ataupun stagnasi (netral).

Perbandingan dilakukan hanya untuk tahun pertama menjabat dan dibandingkan pada tahun terakhir menjabat pada 2024. Angka yang digunakan untuk perbandingan, agar sederhana, maka dibulatkan ke atas.

LSI Denny JA memaparkan hasil temuannya berdasarkan analisis dari data dan berbagai indeks internasional, diantaranya, indeks produk domestik bruto dari World Bank, Indeks Kebebasan Ekonomi dari The Heritage Foundation, Indeks Kemajuan Sosial dari Social Progress Imperative, Indeks Persepsi Korupsi dari Transparency International, Indeks Kebebasan Pers dari Reporters Without Borders, Indeks Kebahagiaan dari UN Sustainable Development Solutions Network dan Gallup Poll, Indeks Demokrasi dari Economist Intelligence Unit.

“Dari 7 indikator yang kita lihat yang mewakili berbagai bidang yang ada, ekonomi, hukum, sosial, dan politik ini terlihat bahwa 10 tahun pemerintahan Jokowi berhasil karena terdapat 3 rapor biru, 1 rapor merah, dan 3 rapor netral,” kata Ardian Sopa.

3 Rapor Biru

1. Indeks PDB dan PDB per Kapita

Produk domestik bruto (PDB) adalah mengukur total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun. Biasanya PDB digunakan untuk menilai ukuran ekonomi suatu negara apakah maju atau mengalami kemunduran. LSI Denny JA menggunakan data dari World Bank.

Berdasarkan kajian LSI Denny JA, terdapat kenaikan pada PDB sekitar USD 509 miliar pada periode 2014-2023.

Nilai PDB
– Tahun 2014 PDB Indonesia sebesar USD 891 miliar,
– Saat ini atau 2023 PDB Indonesia mencapai USD 1,4 triliun.

Nilai PDB per kapita
– Pada tahun 2014 sebesar USD 3.477
– Tahun 2023 atau saat ini PDB per kapita USD 4.941

Peringkat PDB Total
– Pada tahun 2014 Indonesia di peringkat 18
– Pada tahun 2023 Indonesia di peringkat 16

Peringkat PDB per Kapita
– Pada tahun 2014 Indonesia di peringkat 144
– Pada tahun 2023 Indonesia di peringkat 114

“Dilihat dari data ini ada performa menaik,” kata Ardian.

Baca halaman selanjutnya.

Membagikan
Exit mobile version